TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka menyelimuti dunia musik Tanah Air.
Pengamat musik, Benedictus Benny Hadi Utomo atau lebih dikenal sebagai Bens Leo meninggal dunia pagi ini, Senin (29/11/2021).
Bens Leo menghembuskan napas terakhir di usia 69 tahun setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, akibat terpapar Covid-19.
Baca juga: Bens Leo Meninggal Dunia, Sebelumnya Sang Pengamat Musik Terinfeksi Covid-19
Baca juga: Cium Kening Jenazah Ameer Azzikra, Tangis Alvin Faiz Pecah: Adikku Sayang Lu Orang Baik
Kabar meninggalnya Bens Leo pertama kali beredar di WhatsApp.
"Telah berpulang dengan tenang menuju rumah Bapa di surga. Suami/papa/adik/om/'Papa Ben' kami tercinta."
"Dalam usia 69 tahun, pada hari Senin, tanggal 29 November 2021, pukul 08.24 WIB di RS Fatmawati, Jakarta," tulis keluarga, dikutip dari Tribunnews.
Dalam informasi tersebut, pihak keluarga meminta agar pelayat atau semua orang yang mengetahui kabar ini mendoakan Bens Leo dari rumah masing-masing.
Hal itu demi menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yang hingga saat ini masih diterapkan.
"Dengan segala kerendahan hati, kami mohon dimaafkan segala kesalahan beliau semasa hidupnya."
"Tanpa mengurangi rasa terima kasih atas perhatian dan penghormatan yang diberikan."
"Demi menjaga privasi keluarga inti dan mentaati protokol kesehatan Covid-19, kami mohon kepada keluarga besar."
"Para sahabat dan handai taulan untuk mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhirnya dengan iringan doa dari rumah masing-masing," tulisnya.
Baca juga: Pengamat Musik Bens Leo Meninggal Dunia, Sempat Dirawat karena Terpapar Covid-19
Lantas, siapa dan bagaimana kiprah Bens Leo?
Lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada 8 Agustus 1952, Bens Leo merupakan pengamat musik sekaligus jurnalis terkenal Tanah Air.
Mengutip dari TribunSumsel.com, Bens Leo terdaftar sebagai anggota awal tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia (AMI).
Ia juga dikenal sebagai seorang pencari bakat dan produser musik.
Pada 1993, Bens Leo berhasil memproduseri album perdana Kahitna 'Cerita Cinta'.
Bens Leo mengawali kariernya ketika gagal dalam seleksi pendidikan AKABRI.
Setelah gagal seleksi AKABRI, ia nekat melakukan wawancara dengan anggota Koes Plus, Tonny Koeswoyo.
Dengan perlengkapan wawancara ala kadarnya, Tonny pun bersedia diwawancarai Bens Leo.
Hasil wawancara itu kemudian Bens Leo kirim ke Berita Yudha Sport & Film.
Tak disangka, ternyata hasil wawancaranya dimuat sebagai headline di koran tersebut, dengan judul 'Sejarah Koes Bersaudara'.
Dari tulisan itu, kemudian Bens Leo direkrut untuk menulis di rubrik Seni Budaya.
Nama Bens Leo semakin populer di dunia jurnalis musik Tanah Air.
Bahkan, pada tahun 1774, ia ditunjuk sebagai anggota Dewan Juri Festival Lagu Pop Indonesia.
Sementara pada 1976, Bens Leo diundang untuk meliput acara World Popular Song Festival Tokyo.
Baca juga: Erick Iskandar Ungkap Perubahan Sikap Jedar setelah Menikah dengan Vincent Verhaag
Baca juga: Alasan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Belum Mau Perlihatkan Wajah Anak Kedua ke Publik
Berita lain terkait meninggalnya Bens Leo
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (TribunSumsel.com)