"Satu-satunya kesimpulan yang dapat ditarik dari temuan pemeriksa medis adalah bahwa Travis Scott, Live Nation, dan para terdakwa lainnya menciptakan jebakan maut yang mengerikan dan bertanggung jawab atas kematian Jake dan Franco," kata Corboy.
Sementara itu, pengacara korban bernama Ezra yang berusia 9 tahun, mengatakan hasil pemeriksaan medis merupakan sebuah kehancuran.
Sama halnya dengan pengacara Shahani, Jason Lassiter yang mengatakan laporan itu mengkonfirmasi bahwa korban menderita kematian yang mengerikan.
"Saat-saat terakhir hidup putri tercinta mereka pasti ditandai dengan penderitaan, kepanikan, dan teror."
"Ini adalah gambar yang mengerikan dan tak terhindarkan yang tidak harus ditanggung oleh orang tua," kata Lassiter.
Terdakwa Menyangkal Tuduhan Kelalaian
Lebih dari 340 tuntutan hukum telah diajukan di Harris County terkait dengan tragedi itu.
Penyelidikan kriminal yang dipimpin oleh Departemen Kepolisian Houston sedang berlangsung.
Sebagian besar tuntutan hukum menuduh bahwa para terdakwa lalai dan hanya ingin menghasilkan uang dalam jumlah besar dari konser tanpa memperdulikan kondisi penonton.
Live Nation dan ScoreMore, promotor konser, telah membantah tuduhan tersebut, menurut dokumen pengadilan yang diajukan oleh pengacara perusahaan tersebut.
"Tergugat menyangkal semua tuduhan yang terkandung dalam Permohonan Penggugat dan menuntut bukti yang kuat dari Penggugat dengan bukti yang lebih banyak," demikian dokumen pengadilan.
Setelah tragedi itu, Live Nation dan ScoreMore mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa seluruh tim mereka berkabung bersama komunitas dan bekerja sama dengan pihak berwenang.
Di samping itu, Travis Scott juga membantah tuduhan yang dikenakan kepadanya.
Baca juga: Travis Scott Tolak Gugatan Korban Astroworld, Pengacara Korban: Upaya Melarikan Diri yang Memalukan
Baca juga: Bocah 9 Tahun yang Koma Usai Hadiri Konser Travis Scott Dinyatakan Meninggal, Korban Tewas Bertambah
Travis Scott diketahui telah menawarkan bantuan berupa biaya pemakaman kepada keluarga korban.