Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman menyebutkan karakter lain dari varian Omicron.
Seseorang yang terinfeksi Varian Omicron disebut memiliki kekebalan terhadap varian lain. Varian ini dapat mensiasati atau keluar dari tangkapan antibodi.
Artinya, varian Omicron mempunyai kemampuan keluar dari tangkapan proteksi imunitas vaksinasi. Di sisi lain, juga dengan terinfeksi dengan beragam varian.
Baca juga: WHO Cemas Masifnya Penyebaran Delta dan Omicron Memicu Tsunami Covid-19
Baca juga: Epidemiolog: Masuk Kategori Variant of Concern, Omicron Termasuk Bahaya
"Kalau pasien terinfeksi Omicron bisa melampaui fase infeksinya, pulih, berarti di dalam tubuhnya membentuk kekebalan. Kemampuan untuk mendeteksi melawan varian Omicron itu," ungkapnya pada Tribunnews, Kamis (30/12/2021).
Oleh karena Omicron memiliki kemampuan menularkan lebih cepat, saat terinfeksi antibodi pun cepat menyiasati antibodi untuk membangun sistim pertahanan tubuh.
"Menyiasati antibodi seperti sistEm pertahanan tubuh kita paling hebat dari yang lain. Otomatis antibodi mampu melawan dan mendeteksi varian lain," katanya menambahkan.
Hal ini tentu menjadi kabar baik untuk pandemi Covid-19, orang yang sudah terinfeksi Omicron bisa memiliki kekebalan.
Tapi Dicky menegaskan untuk jangan berasumsi terinfeksi Covid-19 varian Omicron agar mendapatkan kekebalan. Hal ini terhitung sangat berbahaya.
"Karena ketika terinfeksi Omicron bisa menjadi fatal juga. Apa lagi bagi penderita komorbid, orang lanjut usia dan anak. Terinfeksi varian ini tidak menghilangkan risiko dirawat di rumah sakit," katanya menegaskan.
Selain itu ada pula efek dari Long Covid-19. Karenanya masyarakat tidak boleh membiarkan terinfeksi Covid-19. Orang bisa pulih, tapi organ vitalnya terganggu. Antara jantung, ginjal, hati dan termasuk otak.
Terinfeksi Omicron juga berpotensi memunculkan kombinan varian yang merugikan.
"Alih-alih menyelesaikan pandemi, malah keluar varian baru. Ini harus dipahami, semua varian punya dampak keparahan yang sama. Lalu Omicron menjadi kekhawatian karena lebih cepat menular, dan ini dapat membenani fasilitas kesehatan," pungkas Dicky.
--