TRIBUNNEWS.COM - Kabar bahagia datang dari pasangan selebritas, Vidi Aldiano dan Sheila Dara.
Pasangan yang telah berpacaran selama enam tahun itu akhirnya resmi menikah, Sabtu (15/1/2022).
Pernikahan Vidi Aldiano dan Sheila Dara digelar di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan.
Ada banyak momen unik dalam pernikahan pasangan ini. Satu di antaranya saat ayah Vidi Aldiano, Harry Kiss memberikan sebuah piala kepada Sheila Dara.
Usut punya usut, piala bernama The Survival itu diberikan kepada sang menantu lantaran sudah menjadi kekasih Vidi Aldiano selama enam tahun.
Lantas, siapakah sosok Harry Kiss yang ternyata bukan orang sembarangan?
Dari penelusuran Tribunnews.com, Harry Kiss yang memiliki nama lengkap Harry Aprianto Kissowo adalah pengusaha sound system yang sukses.
Dikutip dari pemberitaan kontan.co.id pada 2011, Harry Kiss sukses berbisnis perangkat speaker berkualitas dengan merek V8sound.com.
Ia adalah pemilik sekaligus Direktur PT Tiga Bintang Nusantara, produsen V8sound.com.
Merek dagang ini telah mengharumkan nama Indonesia dalam ajang Messe Frankfurt Prolight + Sound awal April 2011 silam.
Pembeli dari 19 negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Rusia, dan Italia memesan speaker merek V8sound.com.
Nilai transaksinya saat itu mencapai 3,8 juta dolar AS, lebih besar dari nilai transaksi setahun sebelumnya yang mencapai 2,2 juta dolar AS.
Di dalam negeri, produk V8sound.com lebih banyak disewakan untuk event besar, misalnya konser musik, acara televisi, upacara kenegaraan, dan lainnya.
Harry Kiss merupakan anak keempat dari lima bersaudara.
Sang ayah bekerja di Radio Republik Indonesia (RRI), sedangkan ibunya yang bernama Sudarsih adalah penyanyi keroncong asal Semarang.
Selepas SMA, ayah tiga anak itu masuk ke jurusan Teknik Elektro di Universitas Indonesia (UI).
Selama kuliah, pria kelahiran 5 Oktober 1961 ini sudah berbisnis karena ingin ikut meringankan beban orang tua untuk membiayai kuliahnya.
Selulus kuliah, sekitar tahun 1986, Harry memutuskan menjadi dosen di UI sembari bekerja sambilan.
Hobinya merancang dan menggambar mendorongnya mendirikan perusahaan mebel dan arsitektur.
Pada 1988, ia berkesempatan belajar soal rekaman di Puspita Record, perusahaan rekaman milik rekan ayahnya.
Harry Kiss hanya bertahan sebagai pengajar di Jurusan Elektro UI selama lima tahun.
Saat itu, UI mencanangkan kewajiban dosen full time di kampus.
Alhasil, ia lebih memilih meninggalkan jabatan dosen dan serius menggarap Puspita Record.
Di Puspita Record, tugas Harry adalah menggandakan kaset.
Di luar rekaman musik, peluang bisnis pertama yang ia garap adalah merekam dan menggandakan isi presentasi seminar Network 21 (Amway).
Melihat acara seminar Network 21, Harry melihat peluang lain, yakni bisnis penyelenggara acara atau event organizer (EO).
Ia lantas mendirikan Harry Kiss Production dengan proyek awal menggarap pertemuan para agen yang bergabung dalam Network 21.
Agar lebih konsentrasi di bisnis barunya itu, pelan-pelan, Harry melepas Puspita Records.
Masukan dan kritik dari klien soal kualitas tata suara panggung selama menjadi EO mendorongnya untuk terjun ke bisnis perlengkapan tata suara.
Namun saat itu, harga sound system impor cukup mahal. Alhasil, ia berusaha membuat produk lokal dengan kualitas tinggi.
Harry lantas belajar dari ahli yang tahu suku cadang dan material alat musik berkualitas seperti MeyerSound.
Sebagai lulusan teknik elektro, tak sulit baginya menemukan formula yang pas.
Pada 2004, ia mendirikan pabrik speaker merek V8sound.com di Tangerang.
Kini, Harry memiliki puluhan produk speaker untuk keperluan berbeda.
Langganan Istana
Yang lebih istimewa, V8sound.com kerap 'dipakai' untuk acara di Istana Merdeka. Bahkan telah menjadi langganan.
Satu di antaranya saat upacara HUT RI di Istana Negara, 17 Agustus 2019.
"Sejak tahun 2010 secara berturut turut, keluarga kami dipercaya untuk menyiapkan tata suara acara Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka," kata Vadi Akbar yang mendampingi ayahnya Harry Kiss di Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Adik Vidi Aldiano bilang, setiap tahun pihaknya membuat speaker jenis baru dengan teknologi terkini dan terbaik untuk mendukung acara sakral itu.
Dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com pada 2019, selain di Istana Merdeka, V8sound.com juga menyiapkan tata suara di gedung MPR/DPR untuk Pidato Laporan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, dalam upacara HUT RI pada 2017, hasil audio system dari V8sound.com sempat mendapatkan pujian.
"Saat bertemu di Mimbar VVIP Istana, Kapolri, KSAL, KSAD, dan KSAU menyampaikan pujian," kata Vadi Akbar dikutip dari Tribunnews.com.
Vadi juga mengatakan, saat peringatan 17 Agustus di Istana Presiden pada 2017 menggunakan empat buah mic premium berlapis emas.
"Bila dulu Raja Salman dari Saudi Arabia kami buatkan sebuah microphone premium type panjang berlapis emas, yang acara di Istana lebih pendek," kata Vadi.
Dapat Penghargaan dari KSAU
Sementara itu, pada 2020, Harry Kiss mendapatkan penghargaan dari Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) berkat lagu ciptaannya yang berjudul, Satria Jingga.
Penghargaan ini diberikan karena lagu ciptaannya dijadikan lagu Mars Korpaskhas.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo didampingi Wakasau, Marsdya Fahru Zaini Isnanto serta DanKorpaskhas Marsda Eris Widodo.
"Saya merasa bangga dan terharu, lagu ciptaan saya digunakan oleh kesatuan elite angkatan udara kita, lagunya berjudul Satria Jingga, sesuai dengan baret jingga yang dikenakan oleh prajurit Korpaskhas," kata Harry Kiss, dikutip dari Warta Kota.
Penghargaan ini diberikan dalam perayaan HUT ke-73 Korpaskhas TNI AU, yang digelar di gedung Auditorium Denma Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (17/10/2020)
Sementara itu Vadi Akbar, putra dari Harry Kiss, dalam kesempatan itu juga menceritakan awal inspirasi lahirnya lagu tersebut,
"Onspirasi lagu ini tercipta setelah Papa menjalankan sholat tahajud," kata Vadi Akbar
"Pengarahan penulisan syairnya dipandu oleh DanKorpaskhas Marsda Eris Widodo dan menjadi lagu Mars Korpaskhas yang semangatnya sejiwa dengan semangat korps," ucapnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Bunga Pradipta/Eko Sutriyanto) (WartaKotalive.com/M Nur Ichsan Arief) (Kontan.co.id/Dian Pitaloka Saraswati)