TRIBUNNEWS.COM - Artis Tsania Marwa hingga saat ini belum bisa berkumpul kembali dengan anak-anaknya.
Diketahui, Tsania Marwa resmi bercerai dengan Atalarik Syach pada 15 Agustus 2017 silam.
Sejak saat itu, anak-anaknya hidup bersama Atalarik Syah.
Drama perebetuan hak asuh anak terus bergulir setelah perceraian mereka.
Pada tahun 2021 lalu, Tsania berhasil memenangkan hak asuh kedua anaknya.
Baca juga: Dua Anaknya dalam Asuhan Atalarik Syach, Ini yang Dicemaskan Tsania Marwa
Namun, dalam waktu 5 tahun terakhir ini, Tsania belum bisa membawa anak-anaknya untuk hidup bersamanya.
Hal itu disampaikan dalam kanal YouTube Trans TV Official dalam acara Pagi Pagi Ambyar, Senin (7/2/2022).
"Kalau total nggak ketemu udah 5 tahun," ujar Tsania.
Selama 5 tahun tidak bisa melihat tumbuh kembang anaknya secara langsung, Tsania mengaku sempat stress.
Ia mengaku sudah melewati semua masa-masa hidup tanpa anaknya.
Kini, Tsania hanya bisa menerima keadaan yang saat ini ia jalani.
Baca juga: Atalarik Abaikan Putusan Pengadilan Soal Hak Asuh Anak, Tsania Marwa Tunggu Lampu Hijau dari MA
"Wah aku udah ngelewatin semua itu, dari mulai yang stress banget, kalau sekarang tahapnya aku uda di tahap menerima," ujar Tsania.
Ia mengungkapkan, di hari-hari pertama tanpa anak-anaknya terasa sangat berat.
Ia juga mengaku adalah sosok ibu yang selalu berada di samping anak-anaknya.
"Harus menjalani hari-hari pertama berat banget, aku itu full time mother," ujar Tsania.
Bahkan, saat ia harus menjalani syuting ke luar kota, Tsania rela membawa anak-anaknya.
Ia tidak akan menerima tawaran syuting ketika harus meninggalkan anak-anaknya.
"Nggak pernah aku selama punya anak sekalipun ke luar kota ninggalin anak itu nggak pernah."
"Kalau nggak aku bawa ya nggak akan aku terima kalau aku nginep," ujar Tsania.
Duduk Perkara Perebutan Hak Asuh Anak
Sementara itu, Tsania menjelaskan awal mula dari permasalahan perebutan hak asuh anaknya.
Saat perceraian, Tsania Marwa berhasil mendapatkan hak asuh anak perempuannya, Aisyah Shabira.
Sedangkan, Atalarik Syach mendapatkan hak asuh anak laki-lakinya, Syarif Muhammad Fajri.
"Putusan pertama di tahun 2019 di Pengadilan Agama Tingkat I, yang cewek ke aku, yang cowok ke bapaknya," ujar Tsania.
Baca juga: Didoakan Netizen Rujuk dengan Tsania Marwa, Atalarik Syah: Siapa yang Mau? Saya Sudah Talak 3
Bahkan, saat itu Tsania sudah berniat berdamai dengan Atalarik Syah demi anak-anaknya.
"Nggak mungkin adek dan kakak ini berpisah dong, jadi mau nggak mau aku dan bapaknya yang mengatur," ujar Tsania.
Namun, dengan adanya putusan hakim itu, Atalarik Syach merasa tidak terima.
Kemudian, ia mengajukan banding supaya mendapatkan hak asuh kedua anaknya.
"Ternyata aku udah menerima, bapaknya yang nggak menerima, dia banding," ujar Tsania.
Saat Atalarik mengajukan banding, justru hak asuh kedua anaknya jatuh di tangan Tsani Marwa.
Secara hukum, hak asuh anak di bawah usia 12 tahun akan jatuh di tangan ibunya.
"Jadi pas dibanding putusan malah dua-duanya ke aku, karena memang secara hukum kalau di bawah 12 tahun ke ibu," ujar Tsania.
Atalarik merasa tak terima dengan keputusan banding ini.
Kemudian, ia mengajukan kasasi kepada pihak pengadilan.
Namun, pengajuan kasasi Atalarik ini ditolak.
Sehingga, putusan masih bertahan dengan hasil banding.
"Kasasinya ditolak jadi masih balik ke putusan yang banding," ujar Tsania.
Setelah Kasasi ditolak, Atalarik tampaknya belum juga menyerah.
Ia masih mengajukan Peninjauan Kembali atau PK ke pengadilan.
"Kasasi belum berhenti juga, masih ada step terakhir Peninjauan Kembali," ujar Tsania.
Namun, hasil putusan Peninjauan Kembali soal hak asuh anak jatuh ke tangan Tsania.
Akhirnya, Tsania segera melakukan eksekusi untuk menjemput kedua anaknya di kediaman mantan suaminya.
Eksekusi ini ia lakukan di tahun 2021 lalu.
Upaya yang dilakukan Tsania Marwa ini masih belum berhasil juga.
"Kemarin final putusan PK dua-duanya di aku, tapi memang praktiknya belum, aku mau jemput anakku aku harus eksekusi, tahun lalu aku lakukan tapi belum berhasil," ujar Tsania.
Simak berita lainnya terkait Hak Asuh Anak Tsania Marwa dan Atalarik Syach
(Tribunnews.com/Pramesti)