Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cinta Laura mengaku pernah menjadi korban perundungan (bullying) di usia 12 tahun.
Kala itu ia mendapat bully secara verbal. Namun pada akhirnya ia memafkan hal negatif yang ditujukan pada dirinya tersebut.
"Tentu ada orang di luar sana misalnya pembunuh yang mungkin kita pikir kita nggak akan pernah bisa maafin seorang pembunuh. Tapi maksud aku juga bukan memaafkan dengan bodoh ya," kata Cinta Laura saat jumpa pers virtual, Senin (14/2/2022).
Baca juga: 15 Tahun Berkarya, Cinta Laura Gaungkan Gerakan Tebar Cinta
Baca juga: Cinta Laura Pernah Jadi Korban Bully, Karenanya Hampir Tinggalkan Dunia Entertainment
Menurut Cinta, untuk bisa melupakan itu semua yaitu dengan cara memafkan orang lain dan masa lalu terlebih dahulu.
Karena, memafkaan seseorang akan memberi dampak positif pada diri sendiri di kemudian hari.
"Kalau dalam kamusku, memaafkan itu adalah suatu hal yang kita lakukan untuk diri sendiri," ujar Cinta.
Dengan begitu, orang yang sudah menyakiti tidak lagi berhak untuk membuat diri tetap tenggelam dalam rasa sedih.
"Karena orang yang sudah menyakiti kita nggak punya hak untuk terus membuat kita merasa tenggelam dalam kesedihan, dalam kemarahan, dalam kebencian," tutur Cinta.
"Jadi, memaafkan itu adalah suatu hadiah yang kita berikan ke diri kita sendiri agar bisa bangkit," lanjutnya.
Apabila susah untuk melupakan masa lalu, Cinta berpesan bahwa seseorang harus tetap melangkah maju dan memiliki hidup yang utuh serta bermakna.
"Walaupun nggak lupa dengan memori pahit yang kita punya, tapi setidaknya bisa lihat ke depan dan maju. Tetap mempunyai hidup yang utuh dan bermakna," ungkapnya.
Sebelumnya, Cinta mengaku pernah menjadi korban bully secara verbal, bahkan dirinya sempat perikir untuk meninggalkan dunia entertainment kala itu.
"Karena aku mengalami bullying secara verbal, bullying secara digital, dan itu membuat aku sempat hampir berhenti dari dunia entertainment dan juga tidak mensyukuri apa yang aku punya," ucap Cinta.
Kendati demikian, akhirnya Cinta bisa melewati itu semua meskipun membutuhkan waktu selama 8 tahun.
"Butuh proses selama 8 tahun saat aku tinggal di US (Amerika Serikat) untuk bisa memaafkan dan juga menyadari bahwa aku tidak bisa mengontrol reaksi orang lain," pungkasnya