Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Saat ini 90 persen sampel acak dari total kasus positif Covid-19 yang ada terdeteksi varian Omicron.
Demikian disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dalam jumpa pers virtual, Selasa (22/2/2022).
Kasus konfirmasi varian Omicron kini tak lagi didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Hal inilah yang memperkuat kasus Omicron telah mendominasi penularan Covid-19 di Indonesia.
"Saat ini kita tahu kurang lebih 90 persen dari sampel acak yang dikirimkan untuk dilakukan pemeriksaan WGS itu adalah varian Omicron," ujarnya.
Baca juga: Risiko Kematian Akibat Varian Omicron di Korea 75 Persen Lebih Kecil dari Delta
Ia menerangkan, sampai saat ini varian Omicron yang terdeteksi sebanyak 5.227 kasus.
Dengan rincian, 1.879 itu adalah kasus pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Kalau kita lihat 3.200 lainnya adalah transmisi lokal," jelasnya.
Nadia menerangkan, jika 80 persen sampai 90 persen dari sampel acak di suatu daerah terdeteksi varian Omicron, maka di daerah tersebut dipastikan bahwa itu disebabkan 80 persen kasus Omicron.
"Kita tahu bahwa tidak semua kasus Positif itu dilakukan pemeriksaan WGS. Penemuan hanya secara sampel acak yang diambil dari kasus positif untuk kemudian menentukan dari sampel acak tadi berapa banyak atau jenis apa saja varian yang beredar," jelasnya.