Mereka adalah Tanupat "Por" Lerttaweewit (pemilik speedboat).
Kemudian ada Phaiboon "Bert" Trikanjananun dan Nitas "Job" Kiratisoothisathorn.
Manajer Tangmo, Idsarin "Gatick" Juthasuksawat juga ada di sana.
Terakhir ada Wisapat "Sand" Manomairat.
Dikutip dari Straitstimes, Panida Sirayutthayothin curiga ada pertengkaran sebelum Nida tewas.
Ia melihat foto terakhir sang putri tengah duduk sendirian.
Baca juga: Kisah YouTuber di Thailand Miliki 8 Istri, Tinggal Serumah hingga Hidup Rukun
"Tangmo adalah seorang bintang. Sulit membayangkan dia harus pergi ke bagian belakang perahu," kata Panida.
Panida juga tak yakin sang putri tewas tenggelam, lantaran Nida adalah perenang handal sejak muda.
Tanupat Lerttaweewit dan Phaiboon "Bert" Trikanjananun (pengemudi) telah ditetapkan sebagai terdakwa karena dinilai lalai dan tak memiliki izin mengemudi.
Meski begitu, polisi masih melakukan penyelidikan terkait meninggalnya Tangmo Nida.
Warganet bahkan viral menyorot kondisi kelima orang yang bersama Tangmo di saat-saat terakhir.
Pertama, mereka mengaku pulang dari sungai pukul empat pagi.
Namun ada bukti CCTV yang menunjukkan kelima orang yang bersama Nadi pulang pukul 1 dini hari.
Dalam video detik-detik kelima orang tersebut kembali dan melapor Nadi hilang, ada sejumlah luka di tangan mereka.