“Iya, jadi istrinya, Mbak Dinan, yang menandatangani surat permohonan penangguhan penahanan itu,” kata Ikbar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/3/2022).
Sementara itu, Kabag Penum Divisi Human Polri Kombes Pol Gatot Repli Handoko menjelaskan, belum mendapat informasi lebih lanjut terkait permohonan penangguhan penahanan Doni Salmanan.
Keputusan diterima atau ditolaknya permohonan tersebut berada di tangan Penyidik.
“Sampai saat ini belum ada update dari penyidik terkait penangguhan penahanan DS,” ujar Gatot.
Dan Ikbar berani menjamin, Doni Salmanan tak akan kabur jika penangguhannya dikabulkan.
"Dikabulkan atau tidak kan itu kewenangan penyidik, Dalam arti kita berharap saja, tapi kita tetap kooperatif tidak akan menghilangkan barang bukti, apalagi melarikan diri," jelas Ikbar Firdaus pada Kamis (10/3/2022).
Sebelumnya, pria bernama lengkap Doni Muhamad Taufik itu dilaporkan ke pihak kepolisian oleh korban aplikasi trading Qoutex berinisial RA, dengan laporan LP:B/0059/II/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI pada 3 Februari 2022.
Doni Salmanan diduga melakukan tindak pidana Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Pasal 28 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Doni Salmanan juga disangkakan Pasal 378 KUHP dan pasal 55 KUHP dan/atau Pasal 3, pasal 5 dan pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kesetiaannya Diragukan, Istri Doni Salmanan Buka Suara