News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rio Zee, Rio Adiwardhana dan Yoga Pratama Ingin Membantu Musisi Dan Penyanyi Agar Dapat Hak Ekonomi

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Digital Music Distribution

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Next Art perusahaan Aggregator music digital secara resmi di launching ke publik minggu lalu, bertempat dikantor Next Art Jl. Kudus, Jakarta Pusat, berawal dari keprihatinan terhadap musisi tanah air yang kerap kali mengalami kesulitan dalam meraih royalti atau hak ekonomi mereka selaku musisi pencipta lagu atau komposer.

Fakta tersebut mengusik rasa trio Rio Zee, Rio Adiwardhana dan Yoga Pratama untuk merintis dan mengembangkan plafon digital NextArt.id sebagai aggregator musik Indonesia, yang misi utamanya mengangkat musik daerah yang selama kurang mendapatkan tempat yang istimewa.

"Walau bukan yang pertama berkecimpung di ranah ini, namun secara pasti kami ingin membantu musisi dan penyanyi terutama pencipta lagu dan komposer untuk mendistribusikan lagunya agar dapat mendapatkan hak ekonomi sesuai porsi atas karya ciptaan mereka," ungkap Rio Zee.

Lebih lanjut rio menuturkan jika dengan mempercayakan Next Art maka secara otomatis karya para seniman musik Indonesia itu, nantinya akan didistribusikan ke 150 lebih DSP (Digital Service Provider) atau toko musik online di seluruh dunia pada 48 platform musik seperti Joox, Spotify, Apple Music, Langit Musik dan lain- lain.

Memiliki misi dan visi untuk ikut mensejahterakan ekosistem Musik dan Musisi Indonesia, pihak Next Art meyakini akan mampu memberikan alternatif baru bagi pelaku industri musik tanah air dalam memilih digital aggregator di era digital saat ini.

Yang Menarik dari Next art menurut Rio yaitu sebagai distributor musik, NextArt.id sangat transparan dipersoalan keuangan. Di mana pihak NextArt.id akan menjabarkan biaya apa saja yang dibebankan kepada musisi.

"Paling banyak jadi masalah, ketika penarikan royalti, tapi ada potongan tertentu yang tidak diinformasikan sebelumnya. Di Nextart.id hal tersebut sudah dipaparkan sejak awal mengenai potongan pajak negara, transfer bank antar negara, sehingga hasilnya jelas," jelas Rio

"Kami menawarkan keterbukaan, dan sistem yang terbuka, bahkan kantor kami bisa didatangi kapanpun. Seperti satu lagu dari seorang newcomer, bisa kami edarkan. Lengkap dengan pembuatan akun musisi tersebut dan fasilitas dashboard, yang bisa dicermati setiap saat,” lanju Rio Zee.

Rio Kembali menuturkan jika bergabung dengan Next Art para pemilik karya music cukup membayar biaya administrasi sebesar Rp.85.000,- per lagu dan pembagian hasil tiga bulan kemudian sebesar 15% untuk Next art dan 85% untuk pemilik karya, Rio sendiri cukup yakin akan banyak seniman musik Indonesia, akan mengalihkan karya ciptanya ke NexArt.id.

Sementara itu produser sekaligus pemerhati musik, Seno M Hardjo mengatakan bahwa hadirnya NextArt.id ini jadi tolok ukur baru sebagai distributor musik di tengah persaingan dengan raksasa di record label besar yang sudah 70 tahun berdiri.

"Sistem royalti di Indonesia masih belum transparan karena banyak pemotongan yang tidak diberitakan di awal. Nah sistem ini yang diperbaiki di Nextart.id," jelas Seno.

Lain halnya dengan musisi senior Dwiki Dharmawan yang hadir memberikan support atas hadirnya Next Art, menurut musisi yang sudah bergabung di Next Art lewat karyanya bersama Ustaz Erick Yusuf, dengan hadir nya Next art sebagai distributor musik lokal, bisa menjawab semua keresahan teman-teman musisi selama ini dan juga bisa jadi wadah para musisi daerah dalam memperkenalkan karyanya ke masyarakat luas melalui digital plaform.

"Hadirnya Next Art tak hanya sebagai aggregator saja, tapi juga bisa menangani aransemen lagu, publisher dan lainnya," jelas Dwiki Dharmawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini