Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lesti Kejora menyampaikan tanggapannya usai dua kali berurusan dengan polisi terkait trading ilegal.

Pertama ia bersama suaminya, Rizky Billar diperiksa usai menerima hadiah dari Doni Salmanan, tersangka kasus penipuan berkedok trading binary option melalui aplikasi Quotex.

Kedua, mereka diperiksa usai menerima uang sekoper dari bos DNA Pro.

Bagi Lesti, pengalaman itu membuatnya jadi lebih mawas diri. 

Baca juga: Rizky Billar Kembalikan Uang Rp 1 Miliar dari Bos DNA Pro ke Bareskrim 

"Kurang lebih sama pada intinya kita akan belajar lebih baik dan jadi hati-hati dan teliti lagi ditanya dulu detailnya," ucap Lesti Kejora usai pemeriksaan sebagai saksi di Bareskrim Polri,  Rabu (20/4/2022) malam. 

"Konsekuensi nya seperti apa dan ke kitanya dampak apa," imbuh Lesti. 

Kendati demikian, Lesti dan Billar mengatakan dirinya mencoba ikhlas dan menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran. 

"Pokoknya disyukurin aja, dijadikan pelajaran aja supaya jadi orang lebih baik," tegas Lesti Kejora. 

Begitupun sang suami, Rizky Billar yang akan lebih hati-hati untuk memilih rekan kerja. Sebab Steven Richard dikenalkan lewat rekan kerja Rizky Billar.

Bos DNA Pro itu menurut Billar meminta timbal balik karena telah memberikan uang Rp 1 miliar kepada putra Lesti Kejora dalam satu koper besar.

Adapun timbal balik dari Billar dan Lesti Kejora adalah menjadikan konten momen pemberian uang tersebut untuk mendapatkan banyak perhatian kepada Steven Richard. 

"Pasti lebih hati-hati karna kemarin pun karna kemarin saya engga ngetresing karena saya udah trush sama partner saya dan berita seperti ini bel kenceng," ujar Billar. 

"Pasti kita akan teluti lagi, cek and ricek," pungkas Billar. 

Sebelumnya nama Rizky Billar dan Lesti Kejora ikut terseret karena diduga menerima aliran dana penipuan dari investasi bodong Quotex. 

Kala itu ia diperiksa karena kedapatan menerima hadiah uang pernikahan dari Doni Salmanan. 

Doni Salmanan sendiri telah ditetapkan  sebagai tersangka atas kasus dugaan penipuan berkedok trading binary option melalui platform Qoutex.