News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rudi Soedjarwo dan Mira Lesmana Membuat Rako Prijanto Jatuh Cinta dengan Film

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rako Prijanto saat berbincang di Podcast Kinari di kantor redaksi Tribunnews.com Network, Kamis (26/5/2022).

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah 20 tahun Rako Prijanto berkecimpung di industri perfilman Indonesia, menjadi seorang aktor, penulis skenario, hingga sutradara.

Bahkan, selama 20 tahun berkarya, Rako Prijanto pernah terlibat dalam film besar, yakni Ada Apa Dengan Cinta, Dbijis, Tri Mas Getir, Ungu Violet, Banngkit, #Temantapimenikah, #Temantapimenikah 2, Warkop DKI Reborn 3, dan banyak lagi.

Rako Prijanto berbagi cerita tentang perjalanan kariernya selama di industri perfilman, dari depan hingga belakang layar.

Baca juga: Usmar Ismail Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Rudi Soedjarwo: Harusnya Sudah Sejak Lama

Rako Prijanto mengaku dari kecil pecinta film dan membaca buku. Kecintaannya terjadap film berawal dari kado spesial dari sang ayah saat SMP.

"Mulanya saya dibelikan hadiah video EG. Disitu saya belajar sendiri," kata Rako Prijanto saat berbincang di Podcast Kinari di kantor redaksi Wartakotalive.com, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: 6 Fakta The Doll 3, Film Indonesia Pertama yang Gunakan Boneka Animatronics Seharga Miliaran Rupiah

Setelah lulus kuliah, Rako tidak langsung terjun ke film. Ia mencari jati diri dan sempat menjadi anak band, mengisi posisi gitaris sampai main di kafe-kafe.

"Belajar fotografi dan diajak teman serius. Sempat jadi fotografer nikahan yang art sesi fotonya, bukan dokumentasinya," ucapnya.

Kemudian, pria 49 tahun tersebut bertemu dengan temannya, Rudi Soedjarwo yang baru menyelesaikan pendidikan perfilman di San Franssisco, Amerika Serikat.

Rako pun diajak Rudi membuat film. Ia pun langsung diajak Rudi menjadi asisten sutradara.

"Jadi saya belajar singkat lah soal perfilman. Saya dikasih buku sama Rudi, ngedit, bahas film," ungkapnya.

Film pertama menjadi asisten sutradara diakui Rako adalah film Bintang Jatuh yang dibintangi Dian Sastrowardoyo, Gary Iskak, Marcella Zalianty, dan lain-lain di tahun 1999.

"Film Indoneaia belum familiar di bioskop. Rudi sampai beli projector untuk kelilingi Indonesia memutarkan film Bintang Jatuh kayak layar tancap," jelasnya.

Diakui Rako respon masyarakat sangat baik. Filmnya juga disaksikan oleh Mira Lesmana dan Riri Riza, yang kemudian diundang ke Miles Film.

"Saat di Miles saya belajar banyak tentang film. Disana jadi tempat semua orang datang kesana ya diskusi, ngobrol, dan belajar. Sampai akhirnya jadilah film Ada Apa Dengan Cinta," terangnya.

Rako menyebut dirinya dilibatkan mendampingi penulis skenarionga Jujur Prananto, yang membutuhkan bantuan tim untuk membuat naskah film Ada Apa Dengan Cinta.

"Jadi dialog Rangga itu saya yang buat. Mba Mira mengagumi sosok Suhogi, Rangga harus ada karakter lebih, sepakat puisi," katanya.

"Kebetulan saya memang suka nulis puisi. Dituangkan ke karakter Rangga," sambungnya.

Dari situlah perjalanan Rako Prijanto dimulai di industri perfilman Indonesia, dari penulis skenario hingga sutradara kondang.

"Sampai akhirnya film pertama saya menjadi sutradara adalah Ungu Violet," ujar Rako Prijanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini