TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komedian kawakan yang melejit di era tahun 90an, Rini S Bon Bon meninggal dunia. Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Rini S Bon Bon dikabarkan jatuh.
Kabar Rini S Bon Bon meninggal dunia sudah tersiar sejak Minggu (10/7/2022) pukul 17.00 WIB.. Kini rumah duka Rini S Bon Bon dipenuhi oleh pelayat.
Kabarnya Rini S Bon Bon meninggal dunia selain karena penyakit diabetes yang diidapnya juga terjatuh.
Baca juga: Rini S Bon Bon Meninggal Dunia, Ini Ceritanya Lawan Diabetes, Terbaring Lemas Lalu Divonis Amputasi
Tak hanya diabetes, Rini juga sudah menggunakan ring jantung untuk menopang hidupnya.
Sebelum meninggal, Rini S Bon Bon sempat jatuh setelah menggunakan toilet.
"Jadi habis salat Zuhur pas lagi di rumah kakaknya di Rawasari, habis makan ketupat sama saya, dia izin mau ke kamar mandi. Begitu keluar dari kamar mandi, dia jatuh," ucap kekasih Rini S Bon Bon, Ujang Ronda.
Kondisi Rini langsung anjlok hingga mengembuskan napas terakhirnya.
Dimakamkan Hari Ini di TPU Kawi Kawi
Teman seprofesinya, Hj. Qubil mengatakan Rini Bon Bon bakal dimakamkan pukul 11.00 WIB nanti di TPU Kawi Kawi, Jakarta Pusat.
"Nanti jam 11 di Kawi Kawi," kata Qubil di kediaman Rini, di Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2022).
Rini S Bon Bon meninggal dunia di kediamannya, kawasan Kramat Lontar, Paseban, Senen, Jakarta Pusat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pelawak Rini S Bon Bon Meninggal Dunia
Sebelumnya Qubil menyampaikan kabar duka Rini S Bon Bon meninggal.
"Innalillahi wa inna illaihi rojiun. Ya Allah Ya Robb, satu lagi engkau panggil sahabat baik kami Rini S Bon Bon sekitar jam 17.00 tadi sore," tulis Qubil dalam pesan singkatnya kepada awak media, Minggu dilansir dari Tribunjabar.co.id.
"Ampuni segala khilaf & dosanya. Terimalah amal ibadahnya, jadikan quburnya taman dari pada taman syurgaMu. Tempatkanlah di syurga FirdausMu. Alfateha," tambah Qubil.
Berjuang Melawan Diabetes, Shock hingga Pasrah
Rini S Bon Bon sebelumnya sempat melawan penyakit diabetes mellitus tipe dua.
Dilansir dari Tribunmanado.co.id, Rini S Bon Bon sudah menderita diabetes mellitus (DM) sejak 1996.
Penyakit tersebut diturunkan ayahnya, Suhandi Hasan (65).
Dikutip dari program cerita Cerita Hati KompasTV, Rini S Bon Bon menceritakan bagaimana ia berjuang melawan penyakitnya.
Ada rasa kaget saat Rini S Bon Bon divonis diabetes.
Rini S Bon Bon menceritakan bagaimana saat diabetes menggerogotinya, tubuhnya lemas tak berdaya.
Bahkan untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim, salat 5 waktu pun, ia nyaris tak mampu.
Namun, Rini berupaya keras agar ia bisa melawan penyakitnya ini. Rini S Bon Bon meyakinkan dirinya untuk tetap bisa salat.
"Sempat shock saat dikasih sakit. Saya kan hanya berbaring salat saja tak bisa, tangan tak bisa angkat hanya kedipkan mata," kata Rini S Bon Bon dalam program yang dipandu Desy Ratnasari ini.
Saat tubuhnya lemas ini, Rini S Bon Bon hanya memanjatkan satu doa.
"Ya, Allah saya hanya punya 1 doa, jika kau kasih umur panjang tolong kasih mukjizat tapi jika sakit jangan siksa saya dalam kondisi ini karena saya masih punya orangtua," kata Rini S Bon Bon.
Rupanya Rini S Bon Bon tak ingin merepotkan kedua orangtuanya jika ia sakit.
Berikut penuturan lengkap Rini S Bon Bon.
Berawal dari Luka, Gara-gara Peniti Sampai Dokter Vonis Harus Amputasi
Penyakit tersebut nyaris membuat Rini S Bon Bon kehilangan kakinya karena peniti.
Waktu itu pada 2008, Rini S Bon Bon membeli sepatu baru untuk keperluan syuting.
Tapi sayang sepatunya terlalu sempit sehingga mengakibatkan lecet pada ibu jari kaki kanan.
Lama-kelamaan lecet tersebut membentuk luka melenting.
Karena penasaran, ia pun memecahkan gelembung luka dengan peniti.
Namun, bukannya mengering dan sembuh, luka tersebut malah semakin parah.
Luka di kaki tersebut juga semakin parah, mengeluarkan nanah dan bau tidak sedap.
Seperti yang sudah diketahui, luka pada DM tipe 2 memang sulit untuk disembuhkan.
Baca juga: Rini S Bon Bon Meninggal Dunia di Usia 51 Tahun, Dimakamkan Pagi Ini
Akibat luka tersebut, tekanan gula darah pada tubuh Rini S Bon Bon waktu itu terus naik hingga 600 (batas normal 140).
Suntikan insulin sebelum makan, obat dari dokter, dan pengobatan alternatif tidak ada yang manjur.
Beberapa bulan kemudian, kakinya menghitam dan ada beberapa luka baru yang membentuk lubang di kaki atasnya.
Ia sampai tidak mampu berjalan lagi, tiap kali akan menapakkan kaki, darah mengucur deras dari kakinya.
Akhirnya dokter menyarankan amputasi.
Namun, Rini S Bon Bon tak menyerah dan tidak langsung mengiyakan saran dokter.
Ia berdoa kepada Tuhan dan terus melakukan usaha penyembuhan.
Demi kesembuhan, ia melakukan berbagai cara, dari pengobatan oleh dokter, mengatur pola makan, sampai mengkonsumsi herbal.
Ia mengubah pola makannya habis-habisan, walaupun sesekali suka nakal makan duren.
Setiap hari, ia mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, juga mengganti asupan gula biasa dengan gula aren.
Sampai akhirnya Rini S Bon Bon sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa.
(Grid.id/Kompas.com/Kompas TV/Tribun Manado)