TRIBUNNEWS.COM - Berikut riwayat penyakit Rini S Bon Bon sebelum meninggal dunia.
Rini S Bon Bon meninggal dunia pada Minggu (10/7/2022), akibat penyakit diabetes mellitus tipe 2 yang diderita sejak 2009.
Namun selain diabetes, rupanya Rini pernah menderita beberapa penyakit lain.
Bahkan, disebutkan kaki Rini pernah hampir diamputasi.
Baca juga: PROFIL Rini S Bon Bon, Pelawak yang Meninggal Dunia di Usia 51 Tahun, Beratnya Pernah 105 Kilogram
Riwayat dan fakta penyakit Rini S Bon Bon
1. Diabetes
Dikutip dari YouTube Cumicumi, Senin (11/7/2022), dalam sebuah dokumentasi tahun 2013, Rini mengatakan ia menderita diabetes cukup lama.
"Di dalam perjalanan karier saya, Allah kasih saya sedikit ujian."
"Saya sempet dikasih sakit yang cukup panjang waktu itu adalah sakit diabetes," terang Rini.
Saat itu, Rini sempat mengetahui bahwa ayahnya terkena diabetes.
Untuk menghindari sakit gula, Rini sempat melakukan diet.
Namun, faktor genetik yang kuat serta tubuhnya yang obesitas hingga 105 kilogram membuat Rini terkena sakit gula.
"Tapi ternyata faktor genetik yang kuat membuat saya akhirnya sakit gula."
"Pertama karena saya obesitas, kegemukan, berat saya sempat sampai 105 kilo," imbuhnya.
Diet yang pernah ia lakukan pun membuat berat badannya berangsur-angsur berkurang, hingga mencapai 97 kilogram serta 85 kilogram.
Penyakit gula yang dideritanya pun awalnya tak diketahui oleh Rini.
Rini pun membeberkan dirinya akhirnya mengetahui penyakit tersebut saat mengenakan stoking.
"Tapi Allah berkehendak lain karena genetik saya kuat."
"Saya kena (sakit) gula, awalnya saya tidak tau."
"Saya baru pakai sepatu pantofel, pakai stoking tipis," ucapnya.
Pada kakinya saat itu seperti ada bekas sulutan rokok.
Rini pun mencoba menusuk bekas tersebut dengan peniti.
Namun, hal tersebut menyebabkan kakinya menjadi infeksi.
"Tiba-tiba seperti ada kesulut rokok, saya coba tusuk dengan peniti."
"Saya tusuk dengan peniti ternyata menjadi infeksi yang berkepanjangan," ungkapnya.
Rini pun kemudian tak dapat menapak hingga akhirnya harus dioperasi.
"Pada akhirnya saya masuk rumah sakit karena kaki saya udah nggak bisa napak."
"Di rumah sakit itu saya sempet dioperasi, itu operasi pertama kaki saya."
"Ketika saya tau itu dioperasi, dua minggu saya masuk rumah sakit, saya pulang," bebernya.
Namun, pada bagian atas telapak kaki Rini harus dioperasi juga, tetapi Rini tak mau.
"Seminggu setelah pulang, saya kontrol di rumah ternyata harus operasi di atas telapak."
"Saya nggak mau karena di bawah telapak ini belum sembuh," imbuhnya.
Penyakit tersebut membuat Rini merasa frustasi lantaran sudah lelah.
Pengobatan secara herbal yang dilakukannya pun tak membuahkan hasil.
"Saya udah frustasi dengan dokter karena udah capek."
"Jadi di luarnya itu kering, tapi di dalem membusuk," jelasnya.
Bahkan, Rini menolak untuk dibawa ke rumah sakit lantaran membutuhkan biaya dan tenaga yang banyak.
Namun, penyakitnya justru semakin parah.
"Saya udah frustasi dan saya bilang adik saya bahwa 'Jangan bawa saya ke rumah sakit lagi, saya nggak mau, capek'."
"Capek buang uang, capek juga tenaga saya, harus mondar-mandir dengan minum obat, capek bolak-balik ke rumah sakit."
"Akhirnya sakit ini ternyata menjadi lebih parah," ungkapnya.
2. Sempat Tiga kali koma
Tak hanya diabetes, gula darah Rini saat itu sempat naik dan mengalami stroke.
Hal tersebut membuatnya harus kembali dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, Rini mengalami koma hingga tiga kali dan dibacakan doa-doa.
"Saya gula darahnya sampai naik 600 dan saya stroke."
"Stroke itu yang akhirnya membuat tante saya membawa saya ke rumah sakit pakai ambulance."
"Karena saya udah tiga kali di rumah itu koma, tidak sadar udah dingajiin," tuturnya.
3. Kaki hampir diamputasi
Kondisi Rini semakin parah dan masuk ICU.
"Akhirnya ayah saya memutuskan untuk tetap dibawa ke rumah sakit, dibawalah saya ke rumah sakit."
"Ternyata saya udah parah, masuk ke ruang ICU."
"Saya masuk ke ruang ICU sekitar dua minggu, baru saya pindah ke ruangan," ucapnya.
Bahkan, dokter sempat memutuskan untuk mengamputasi kaki Rini.
"Di dua minggu itulah saya diberi keputusan sama dokter bahwa kaki saya harus diamputasi."
"Terus saya berpikir, kalau sampai saya kehilangan kaki, secara mental pasti saya udah jatuh," ujarnya.
4. Sempat divonis umurnya tak akan panjang
Tak hanya stroke, paru-paru Rini saat itu juga dalam kondisi yang tidak baik.
"Karena saya waktu itu udah sempet stroke, paru-paru saya kerendam air."
"Jantung saya cuma tinggal 50 persen, gula darah saya 600," ujarnya.
Bahkan, Rini sempat divonis umurnya tak akan panjang.
Namun, Rini tak percaya dengan prediksi tersebut.
"Saya sebenernya kalau udah divonis barangkali (itu prediksi manusia) mungkin saya sudah tidak ada umur."
"Itu kata manusia, tapi saya nggak percaya yang menghidupkan dan mematikan saya adalah Allah Tuhan saya."
"Saya nggak akan percaya dengan prediksi-prediksi orang," tutup Rini S Bon Bon.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Rini S Bon Bon