News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Fakta Serial Gadis Kretek yang Dibintangi Dian Sastro dan Putri Marino, Ada Isu Politik 1965

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

5 Fakta Serial Gadis Kretek yang dibintangi Dian Sastro dan Putri Marino, ada isu politik 1965 ketika huru-hara PKI di Indonesia.

Novel dengan halaman sejumlah 274 itu mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat Indonesia.

Baca juga: SOSOK Dian Sastro: Aktris yang Awali Karier sebagai Gadis Sampul, Tenar Berkat Film AADC

3. Mengangkat Isu Feminisme dan Industri Rokok

Kolase sampul novel Gadis Kretek dan Putri Marino beserta Dian Sastro baca skrip Gadis Kretek yang dikabarkan tayang di Netflix (Instagram)

Novel Gadis Kretek yang ditulis oleh Ratih Kumala secara mendetail, membicarakan budaya merokok dan industri kretek di Indonesia.

Dalam versi novel, penceritaan dilakukan oleh narrator yang berbeda dengan mengambil latar dan perspektif yang berbeda pula.

Kisah cinta para tokoh di dalam novel menjadi relevan, karena hubungannya dengan paparan mengenai industri kretek yang menjadi kerangka narasinya.

Tokoh-tokoh perempuan dalam novel ini digambarkan sebagai perempuan yang menjadi pusat perkembangan industri rokok kretek.

Penempatan tokoh perempuan yang sentral dalam industri rokok merupakan hal yang penting untuk dibicarakan, mengingat industi rokok dan budaya merokok pada umumnya masih merupakan budaya laki-laki.

Seorang pengusaha rokok bernama Djagad membuat iklan rokok dengan merk Garwo Kulo di kota M.

Nama tersebut diberikan agar para lelaki selalu ingat akan istri di rumah yang mungkin jarang dandan, pakaiannya kedodoran, dan cerewet.

Namun, rokoknya yang laris itu harus gulung tikar karena Djagad ditangkap dalam huru-hara PKI tahun 1965.

Pengusaha rokok itu ditangkap, disiksa, dan diinterogasi karena kemasan rokoknya berwarna merah, yang dianggap sebagai warna PKI.

Ia juga dituduh terlibat dengan PKI karena undangan pernikahan anaknya yang ditemukan di percetakan yang juga mencetak keperluan PKI.

Cerita romansa dalam Gadis Kretek mengulas hubungan pria bernama Raja (yang dibaca Raya) mengisap rokok kretek "Tingwe" hasil lintingan Jeng Yah.

Rokok kretek lintingan Jeng Yah dianggap istimewa karena terasa manis berkat air ludahnya yang digunakan untuk merekatkan lintingan tembakau dan cengkeh.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini