Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter kondang Indra Herlambang mengaku saat masih kecil pernah tinggal di Citayam, Bogor, Jawa Barat.
Banyak kenangan manis yang diingatnya saat tinggal di wilayah tersebut.
"Gua bocah Citayam jek, gila gue main di sungai Citayam, kerjaan gue babat padi," kenang Indra, saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Senin (18/7/2022).
Karenanya, ia merasa bangga jika ABG (anak baru gede) Citayam yang menjadi bagian dari fenomena SCBD itu, mengekspresikan diri mereka di kawasan Dukuh Atas Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, melalui even Citayam Fashion Week.
Aktivitas mereka pun menuai sorotan dan dibicarakan banyak orang di dunia maya.
Bahkan para pejabat menyinggung aktivitas mereka, sehingga jadi bahan peliputan di sejumlah media online dan televisi.
"Jadi ya proud banget," ungkap Indra Herlambang.
Baca juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Tolak Jawab Soal Banjir Tapi Sidak Fenomena SCBD, Ini Kata Pengamat
Menurut dia, yang dilakukan para remaja suburban di Dukuh Atas itu, merupakan cara mereka mengekspresikan diri lewat fashion.
"Aku sih happy happy aja ya karena menurut aku ketika orang bisa berekspresi lewat fashion itu bisa menunjukkan kreatifitas yang berbeda beda," terang Indra.
Ia sendiri penasaran dan ingin melihat aktivitas di ajang Citayam Fashion Week secara langsung.
"Belum sempat, tapi penasaran banget sih. Pengin banget ke sana," tandasnya.
Fenomena SCBD
Saat ini kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, menjadi perbincangan publik. Khususnya SCBD.
Namun, SCBD yang dimaksud bukan Sudirman Central Business District (SCBD) yang dikenal sebagai kawasan elite perkantoran.
Tapi sebuah singkatan lainnnya, yakni Sudirman Citayam Bojong Gede, dan Depok.
Oleh para remaja yang berasal dari wilayah pinggiran ibu kota yang disebut itu, wajah Sudirman berubah menjadi tempat nongkrong.
Para remaja itu, seperti diberitakan Kompas.com, mulai makin ramai pada jam-jam menjelang Maghrib.
Mereka duduk-duduk maupun berjalan mengitari kawasan Taman Stasiun MRT Dukun Atas itu.
Beberapa di antaranya jajan lebih dulu di abang-abang "starling" (starbak keliling) atau penjual kopi.
Pakaian yang dikenakan para remaja ini juga rata-rata terlihat modis layaknya pergi nonton ke konser atau peragaan busana.
Termasuk lima remaja asal Cilebut, Bogor, yakni Anjani (14), Nita (14), Nabila (13), Sekar (13), dan Jasmine (12).
Baca juga: Fenomena SCBD, Wagub DKI Ahmad Riza Patria Hafal Nama Jeje, Roy dan Bonge
Seolah mengharapkan ditanya para pembuat kreator konten atau wartawan, Nita dan teman-temannya melempar senyum saat melintas di depan sekumpulan awak media.
Saat diwawancara, Nita dan kawan-kawannya yang masih duduk di bangku SMP ini sudah dua kali nongkrong di Sudirman.
Mereka mengaku pergi ke kawasan Sudirman untuk mencari kenalan.
“Cari-cari kenalan. Dua-duanya (cewek dan cowok),” kata Nita dan kawan-kawannya sambil tersenyum.
Buat konten
Tak hanya Nita dan kawan-kawannya, ada pula Aditya Satria yang mengaku kerap beberapa kali nongkrong di Sudirman.
Remaja asal Tangerang Selatan ini jauh-jauh ke Sudirman mengaku hanya untuk membuat konten sekalian menjalani photoshoot.
Baca juga: Mengenal Kawasan Elite SCBD yang Diplesetkan Menjadi Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok
Buktinya beberapa kali, Aditya bahkan terlihat dimintai foto oleh beberapa fotografer yang tertarik dengan fesyen yang dikenakannya.
Saat itu, Aditya berpakaian serba hitam dan berdandan ala gotik.
“Di sini sih biasanya photoshoot. Wah di sini kece sih tempatnya (makanya pilih Sudirman),” kata Aditya.
Adu fashion
Remaja yang nongkrong di kawasan Sudirman juga berlomba-lomba mengenakan pakaian terbaiknya agar diajak untuk membuat konten oleh para kreator konten di sana.
Seperti Aditya misalnya mengenakan konsep pakaian dengan tema gotik yang ia referensikan dari film Cruella.
Bahkan, ia sengaja mewarnai rambutnya dan membuat eyeliner di matanya untuk menambah kesan gotik tersebut.
“Aku bikin brand sendiri sih. Kalau ini fashion-nya gotik sih. (Terinspirasi dari film) Cruella,” kata Aditya.
Kemudian ada, Roy, remaja asal Citayam yang viral usai diwawancarai kreator konten karena berpacaran dengan Jeje, yang disebut-sebut mirip Fuji.
Roy tampak mengenakan jas hitam, celana bahan hitam, sepatu Converse dan mengenakan dalaman turtle neck putih.
“Aku nyocokin sendiri (untuk fashion). Sepatu Rp 300.000, celana Rp 160.000, ini baju Rp 100.000,” tutur Roy.