Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baim Wong melalui perusahaannya mendaftarkan merek Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Pendaftaran Citayam Fashion Week sebagai merek oleh Baim Wong rupanya merupakan bagian dari rencana pagelaran Citayam Fashion Week di Sarinah, Agustus mendatang.
Karenanya, Baim memastikan pendaftaran merek Citayam Fashion Week sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sudah ada track record-nya.
“Kapan saya minta izin dirut Sarinah ketika mencari venue untuk acara ini. Alhamdulilah semua ada . Jadi bukan karena adanya berita ini, baru kita kalang kabut untuk mencari alasan . Semua sudah ada track recordnya Alhamdullialh,” kata Baim.
Baim Wong menegaskan kembali bahwa tujuan perusahaannya mendaftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI untuk sesuatu yang postif, yakni memajukan dunia fashion Indonesia.
Baca juga: Dihujat Daftarkan Merek Citayam Fashion Week, Baim Wong Ungkap Maksudnya: Majukan Fashion Indonesia
Namun, upaya Baim Wong menuai hujatan di media sosial. Banyak yang tak setuju dengan langkah Baim Wong.
Tindakan ini pun menuai kritikan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ia turut berkomentar terkait pendaftaran HAKI atas nama perusahaan milik Baim tersebut.
Pada akun Instagram miliknya, Ridwan Kamil menyampaikan nasihat pada Baim. Ridwan Kamil menyebutkan jika Citayam Fashion Week merupakan gerakan organik akar rumput.
"Nasehat saya, tidak semua urusan di dunia ini harus selalu dilihat dari sisi komersial. Fenomena #CitayamFashionWeek itu adalah gerakan organik akar rumput yang tumbuhkembangnya harus natural dan organik pula," tulis Ridwan Kamil pada akun Instagramnya, Senin (25/7/2022).
Menurut Ridwan Kamil, nilai dari Citayam Fashion Week ini akan hilang. Ia pun menyarankan untuk tetap menjadi fashion jalanan.
Ia pun menjelaskan jika kumpulan generasi mudah di Citayam Fashion Week butuh ruang untuk berekspresi. Sehingga tidak perlu intervensi dari mana pun.
"Ada kalanya mereka hanya butuh ruang ekspresi. Dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh. Tidak perlu pula individu-individu di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur. Jikapun ingin diorganisasikan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya. Oleh mereka bukan Anda," ungkapnya.
Baca juga: Bonge Superstar Citayam Fashion Week, Dulu Ngamen dari Umur 6 Tahun, Kini Buat Ibunya Bangga
"Sekalinya diformalkan dan dimewahkan, apalagi oleh orang luar, malah akan hilang tujuan dan maksudnya. Dan biasanya gerakannya malah akan mati muda. Biarkan ini jadi cerita, bahwa fashion jalanan tetap adanya di jalanan. Bukan di Sarinah, bukan di podcast, bukan pula harus menginternasional," kata Ridwan Kamil lagi.
Ridwan Kamil lalu menyarankan pada Baik beserta istri untuk mencabut pendaftaran HAKI ke Kemenkumham.
"Anda dan istri sudah hebat punya kerja-kerja luar biasa. Lanjutkan. Tapi bukan untuk inisiatif yang ini. Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya," ujarnya.