Kemudian pada satu titik dalam sejarahnya, tembok besar yang mengelilingi pulau itu dibangun dan negara itu terkunci.
Air hujan mulai menumpuk dan membanjiri seluruh negeri.
Mereka mencapai bawah, Sukiyaki membuka pintu rahasia yang memberikan akses ke sebuah ruangan besar tempat Road Poneglyph berada.
Robin mengatakan bahwa jika dapat menemukan satu lagi, mereka akan dapat melakukan perjalanan ke Laugh Tale.
Sukiyaki mengatakan bahwa ruangan ini berada dalam gua di kaki Gunung Fuji, dan di bawahnya lagi terdapat senjata kuno 'Pluton'.
Namun Sukiyaki belum pernah melihat senjata itu, jadi tidak bisa menunjukkan pada Robin dan Law di mana senjata itu berada.
Sukiya mengatakan, untuk mengeluarkan "Pluton" tembok Wanokuni harus dihancurkan.
Dengan kata lain, membuka perbatasan merupakan cara menghancurkan tembok Wanokuni, itu berarti senjata kuno Pluten bisa dilepaskan.
Kembali ke luar Ibukota Bunga, Ryokugyu menjebak Sarung Merah dan Yamato.
Ryokugyu mengatakan akan pergi dari Wanokuni jika sudah menangkap Mugiwara No Luffy.
Yamato memberi tahu Momonosuke bahwa mereka harus meminta bantuan Luffy dan yang lainnya.
Momonosuke menangis dan mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan bantuan Luffy atau Yamato, jadi dia memintanya untuk tidak menawarkan bantuannya lagi.
Ryokugyu mengolok-olok sikap kekanak-kanakan Momonosuke dan mengatakan bahwa dia tidak pernah berpikir seekor naga bisa begitu memalukan.
Di saat putus asa, Momonosuke berhasil menembakkan "Bolo Breath".