TRIBUNNEWS.COM - Berikut foto-foto resepsi pernikahan Mutiara Baswedan, putri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Ali Saleh Alhuraiby, Jumat (29/7/2022).
Dalam resepsi, Mutiara Baswedan, tampak begitu anggun.
Ia mengenakan kebaya kutu baru berbahan velvet warna pink dan kain batik Yogya Sido Asih dan Yogya latar cemeng.
Sementara Ali Saleh Alhuraiby tampak gagah dengan surjan dan kain batik Yogya Sido Asih dan Yogya latar cemeng.
Pakaian adat Jawa (Yogyakarta) membuat Tia dan Ali begitu serasi dan elegan.
Kutu baru sendiri merupakan kebaya tradisional berpotongan klasik, sehingga menambah keanggunan si pemakainya.
Kain batik Sido Asih merupakan jenis batik keraton yang bermakna berkelanjutan dan kasih sayang yang menjadi simbol kehidupan manusia yang penuh kasih sayang, sehingga dapat menenteramkan kehidupan di dunia maupun akhirat.
Sementara itu, kain surjan merupakan busana atas untuk pria.
Baca juga: Presiden Jokowi Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Anies Baswedan di Ancol Malam Ini
Surjan merupakan busana resmi adat Jawa (Yogyakarta) dengan motif lurik dan berlengan panjang.
Suasana adat Jawa sangat kental sejak dimulainya resepsi dengan alunan musik Jawa khas perkawinan mengiringi kedua mempelai saat menuju ke pelaminan.
Kisah cinta Tia dan Ali
Kisah cinta Tia, panggilan akrab Mutiara dan Ali sama seperti kisah Anies Baswedan dan Fery Farhati.
Anies dan Fery Farhati pun dipertemukan di Kampus Biru, Universitas Gadjah Mada (UGM) di mana Anies jadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi, sedangkan Fery di Fakultas Psikologi.
Meskipun beda falkutas, keduanya pun berjodoh hingga membangung biduk rumah tangga.
"Kisah Tia (Mutiara Baswedan) dan Ali ini sama dengan kisah Bapak Anies Baswedan dan Ibu Fery Farhati, yaitu sama-sama dipertemukan di kampus," kata Abdillah Rasyid, adik kandung Anies Baswedan, dalam keterangan yang diterima, Jumat.
Akad Nikah
Saat akan dimulai akad nikah, tampak mempelai pria Ali Saleh Alhuraebi mengenakan jas warna putih didampingi ayahnya dan Anies Baswedan.
Sementara itu, mempelai wanita mengenakan kebaya berwarna putih dan kain batik, berada di ruangan lain ditemani ibundanya, Fery Farhati dan ibunda Ali Alhuraebi.
Sebelum memulai ijab kabul, ada pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustaz Fauzy Ridwan, juara 1 MTQ nasional dan internasional.
Mengingat pernikahan merupakan ibadah mulia dan sakral, prosesi akad nikah ini juga dilengkapi dengan khotbah nikah yang dibawakan Ustaz Nasir Mansur, seorang ulama asal Jakarta dan lulusan Al Maliki Makkah.
Isi khotbah nikah yang dibawakan Ustaz Nasir sama dengan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW saat menikahkan puterinya, Fatimah Az-Zahra.
Setelah khotbah nikah, dilanjutkan prosesi ijab kabul.
Sebagai wali nikah, Anies Baswedan langsung mengucapkan ijab yang diikuti dengan kabul oleh mempelai pria.
Hadir juga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pademangan, H Saepulloh MA untuk melakukan pencatatan administrasi pernikahan.
Dua saksi pernikahan merupakan orang terdekat keluarga, yaitu paman dari mempelai pria dan kakek dari mempelai wanita.
Setelah akad nikah, dilanjutkan doa nikah oleh KH Syukron Mamun (pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman dan seorang ulama senior di Jakarta).
Tidak hanya khotbah nikah, dalam prosesi ini juga terdapat nasihat pernikahan yang disampaikan oleh Ustaz Salim A Fillah yang juga sebagai penulis best seller berbagai buku pernikahan, seperti Agar Bidadari Cemburu Padamu; Bahagianya Merayakan Cinta, dan masih banyak buku lainnya.
Lulusan Teknik Elektro UGM ini merupakah tokoh ulama muda dari Masjid Jogokariyan di Yogyakarta.
Setelah prosesi akad nikah selesai dan resmi menjadi pasangan suami istri, mempelai pria ditemani oleh ayahnya dan Anies Baswedan menuju hall utama Candi Bentar untuk acara temu dan tukar cincin dengan mempelai wanita, Mutiara Annisa Baswedan.
“Sebagai perwakilan dari kedua keluarga besar, saya membagikan kabar yang membahagiakan bagi keluarga kami, yaitu pernikahan anak kami: Mutiara Annisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraebi. Alhamdulillah, Bapak Anies Baswedan telah menikahkan puteri sulungnya. Prosesi akad nikah berjalan khusyuk dan khidmat penuh dengan nilai-nilai agama dan budaya. Kedua mempelai menggunakan pakaian adat Jawa, yaitu Yogyakarta,” kata Abdillah Rasyid.
Abdillah menyampaikan, pernikahan merupakan satu titik penting bagi orangtua dalam mengantarkan putera puterinya hingga ke jenjang pelaminan.
“Bagi orang tua, menikahkan anak merupakan tugas suci,” katanya.
Saat resepsi, Tia mengenakan kebaya kutu baru berbahan velvet warna pink dan kain batik Yogya motif sido asih dan latar cemeng, sedangkan Ali mengenakan surjan dan kain batik Yogyakarta dengan motif sido asih dan latar cemeng.
Menurutnya, pakaian adat Jawa (Yogyakarta) juga digunakan Anies Baswedan dan Fery Farhati pada saat melangsungkan akad nikah pada 11 Mei 1996.