Bait pertama Ibu Sud menuturkan kecintaan terhadap negeri Indonesia, walaupun pergi jauh tanah air tidak akan terlupa.
Pada bait ini disampaikan kebanggan terhadap tanah air dan menjadi penghargaan kepada negara Indonesia.
Bait kedua, meskipun ia telah menjelajahi banyak Negeri, alam Indonesia tetap di hati.
Pada bait ini Ibu Sud menyampaikan Indonesia seperti rumah sendiri dan berjanji untuk tidak melupakannya.
Bait ketiga, dengan lirik yang sama dengan bait pertama, menuturkan kembali kecintaan terhadap tanah air Indonesia.
Pada bait ini Ibu Sud menuturkan betapa luas alam Indonesia yang patut dilestarikan dan membuat bangga kita yang memilikinya.
Dikutip dari laman radioedukasi.kemendikbud.go.id, mendegarkan lagu Tanah Airku, kita akan terbawa harmoni riang yang berasal melodi bertempo lageto atau lambat.
Kita akan ikut merasakan betapa besar rasa kecintaan akan tanah kelahiran Indonesia.
Lagu Tanah Airku menggunakan nada dasar Do dengan tanda sukat 4/4.
Lagu ini diciptakan Ibu Sud yang terinspirasi dari para pahlawan yang menimba ilmu di Belanda dan di Jerman.
Sepulangnya dari sana mereka mengaplikasikan ilmunya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Ibu Sud lahir di Sukabumi, 26 Maret 1908 dan meninggal dunia di Jakarta pada 12 Desember 1993 di usia 85 tahun.
(Tribunnews.com/ Muhammad Alvian Fakka)