Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengabdi Setan 2: Communion mulai tayang serentak di bioskop Indonesia sejak 4 Agustus 2022.
Di hari pertama penayangan, film garapan Joko Anwar ini berhasil tembus 701.891 penonton.
Hal tersebut diumumkan Joko Anwar dalam postingan terbarunya di Instagram.
Ia pun membandingkan jumlah penonton di hari pertama pada film Pengabdi Setan pertama yang tayang 2017.
Baca juga: Ketakutan Endy Arfian di Film Pengabdi Setan 2: Communion Terbawa ke Dunia Nyata
"Pengabdi Setan 2017 dulu hari pertama 97 ribu. Sekarang 700 ribu lebih. Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada teman-teman untuk doa dan supportnya," tulis Joko Anwar di Instagram, Jumat (5/8/2022).
Lebih lanjut, Joko Anwar berharap film Pengabdi Setan 2: Communion penontonnya terus bertambah, secara ini masih hari pertama penayangan.
"Jalan masih panjang. Mudah-mudahan Pengabdi Setan 2 bisa menghibur Indonesia dalam waktu yang lama. Amin," ungkap Joko Anwar.
Lantas, postingan Joko Anwar ini menuai reaksi dari warganet dan rekan-rekan artis yang sudah menyaksikannya.
Mereka memuji film ini lantaran menampilkan banyak jumpscare dan adegan seram lainnya.
Sebagai tambahan, Pengabdi Setan 2: Communion masih dibintangi pemain lama, yakni Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Nasar Anuz, Egy Fedly, dan Ayu Laksmi, akan kembali memerankan karakter mereka.
Para pemain baru di film Pengabdi Setan 2: Communion adalah Muzzaki Ramdhan (Wishu), Fatih Unru (Ari), Ratu Felisha (Tari), Jourdy Pranata (Dino), Kiki Narendra (Ustaz Mahmud), Iqbal Sulaiman (Darto), dan Nazifa Fatiah Rani (Wina).
Pengabdi Setan 2 berkisah beberapa tahun setelah berhasil menyelamatkan diri dari kejadian mengerikan yang membuat mereka kehilangan ibu dan si bungsu Ian (Muhammad Adhiyat), Bapak (Bront Palarae) beserta Rini (Tara Basro) dan dua adiknya yaitu Toni (Muhammad Adhiyat) dan Bondi (Nasar Annuz) memutuskan tinggal di rumah susun.
Sebab, rumah susun dipercaya lebih aman jika terjadi sesuatu karena ada banyak orang.
Namun, mereka segera menyadari bahwa tinggal bersama banyak orang mungkin juga sangat berbahaya.
Terlebih jika mereka tidak sangat mengenali siapa saja yang menjadi tetangga mereka.
Pada sebuah malam penuh teror, Rini dan keluarganya harus kembali menyelamatkan diri dari ancaman mahkluk halus.