TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil dan biodata Prilly Latuconsina, aktris dan penyanyi yang pernah ingin mengakhiri hidup.
Prilly Latuconsina dikenal sebagai aktris sekaligus juga menjadi penyanyi.
Tak hanya itu, Prilly Latuconsina kini juga menjadi pemilik klub sepak bola Persikota Tangerang.
Sosok Prilly Latuconsina pun semakin dikenal saat membintangi sinetron Ganteng-ganteng Serigala.
Baru-baru ini, Prilly Latuconsina mengaku pernah menjadi korban bully hingga ingin mengakhiri hidupnya.
Profil Prilly Latuconsina
Dikutip dari Tribunnews, Prilly Latuconsina lahir di Tangerang, 15 Oktober 1996.
Pemilik nama lengkap Prilly Mahatei Latuconsina ini memiliki darah Ambon dan Sunda.
Ayahnya, Rizal Latuconsina memiliki darah Ambon, sementara ibundanya, Ully Julita berdarah Sunda.
Prilly memiliki adik bernama Raja Latuconsina yang berusia lima tahun lebih muda darinya.
Perjalanan karier
Prilly mengawali kariernya pada usia 12 tahun.
Ia mulai belajar akting di sanggar Andana.
Prilly kemudian mendapat tawaran casting di program TV Si Bolang Bocah Petualang.
Ia pun berhasil lolos dan terjun ke dunia entertainment di program itu.
Tak hanya itu, Prilly kembali casting dengan program TV Koki Cilik.
Berawal menjadi host, ia kemudian melebarkan sayapnya ke dunia akting.
Prilly lalu berakting di sinetron Get Married the series I.
Ia pun sukses memerankan karakter Tasha di sinetron tersebut.
Sejak itulah, Prilly mendapat banyak tawraan akting.
Namanya mulai dikenal saat berperan sebagai Sisi di sinetron Ganteng-ganteng Serigala.
Meskipun dalam sinetron itu, Prilly tak menjadi pemeran utama.
Kendati demikian, kisah asmaranya dengan Digo yang diperankan Aliando Syarief dalam sinetron itu cukup mendapat perhatian.
Tak hanya sinetron, Prilly juga menjadi produser di rumah produksi Sinemaku Pictures.
Film pertama yang diproduksinya berjudul Kukira Kau Rumah cukup sukses.
Selain itu, Prilly juga mendapat tawaran akting film horor Danur yang sukses di Malaysia dan Indonesia.
Penghargaan
- Aktris remaja terfavorit di Bintang RPTI Award
- Aktris terfavorit di Panasonic Global Awards 2015-2016 berturut-turut
- Aktris terfavorit di SCTV awards, dll
Terjun ke dunia tarik suara
Prilly juga terjun ke dunia tarik suara.
Ia membentuk grup bernama Duo Jelly bersama Hanggini Purinda Retto.
Keduanya mengawali karier dari program Koki Cilik yang dibentuk pada 2010.
Namun, Prilly memutuskan keluar pada 2013 karena sibuk syuting.
Grup Duo Jelly pernah merilis lagu bertajuk Batu pada 2013 saat Prilly masih bergabung.
Ia kemudian menjadi penyanyi solo pada 2015.
Lagu pertamanya bertajuk Fall in Love menjadi single pertama dalam album pertamanya, Sahabat Hidup.
Akusisi Persikota Tangerang
Prilly juga menjadi pemilik klub sepak bola Persikota Tangerang.
Semua berawal saat Prilly mendukung Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.
Ia kemudian berpikir untuk memiliki klub bola liga Indonesia.
Prilly lalu mendapat pesan Instagram dari Persikota Tangerang.
Hingga akhirnya, Prilly resmi bergabung dengan Persikota Tangerang sebagai pemilik klub.
"Perempuan juga bisa! Akhirnya bisa resmi mengumumkan kalau sekarang aku bergabung di Persikota Tangerang sebagai pemilik," tulis keterangan di Instagram @prillylatuconsina96.
Prilly berjanji akan membangkitkan prestasi Persikota Tangerang.
"Aku akan memberikan yang terbaik agar Persikota bisa bangkit ke masa kejayaannya."
"Aku berharap beberapa tahun ke depan Persikota bisa menjadi salah satu tim terbaik dan juara Liga 1."
"Tidak ada yang tidak mungkin. SEMANGAT SEMUANYA! @persikotafc1994," imbuh Prilly.
Prilly Latuconsina sempat ingin mengakhiri hidup karena di-bully
Dikutip dari Tribunnews, Prilly Latuconsina mengaku sempat menjadi korban bully saat awal popularitasnya sebagai artis.
Hal tersebut lantaran Prilly gagal memenuhi ekspektasi para penggemar.
Bahkan, ia sempat ingin mengakhiri hidupnya.
Prilly pun merasa bersalah dengan keluarganya jika terdapat pemberitaan negatif tentang dirinya.
"Orang tua nyalain TV, lihat berita negatif anaknya nggak enak dong," tutur Prilly, dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.
Kendati saat itu ingin mengakhiri hidup, Prilly merasakan rasa takut yang lebih besar.
Ia merasakan ketakutan yang sangat besar soal kesakitan, meskipun tengah depresi.
"Saya kan emang anaknya agak-agak sengklek ya."
"Saat itu mau bunuh diri tapi gini 'Duh Ya Allah aku mau bunuh diri tapi takut sakit'," ucapnya.
Prilly pun memikirkan berbagai cara untuk mengakhiri hidupnya.
Mulai dari menyayat nadi hingga meminum cairan obat nyamuk.
Namun, semua pikiran itu terkalahkan dengan rasa takutnya.
"Mau nyayat tangan gue takut darah, mau minum obat nyamuk takut kalo ngga mati sakit tenggorokan."
"Jadi mikir dulu, ngapain ya yang nggak sakit," sambung Prilly sambil tertawa.
"Ya lu waras berati," celetuk Denny.
(Tribunnews.com/Katarina Retri/Laras PW/Dipta)
Berita lainnya terkait Prilly Latuconsina