TRIBUNNEWS.COM - Ressa Herlambang mengungkapkan rasa penyesalan tidak bisa mengantar jenazah ibunda ke pemakaman.
Ibunda Ressa Herlambang, Yulia Heri Burhania meninggal pada Selasa (30/8/2022).
Diketahui selama dua bulan terakhir, Ressa Herlambang mengahabiskan waktunya dengan sang ibu sebelum akhirnya meninggal.
Ressa Herlambang mengorbankan pekerjaannya agar bisa menghabiskan waktu bersama sang ibu.
Kendati demikian, Ressa malah tidak bisa mengantar sang ibu ke pemakaman.
Dikutip dari kanal YouTube Trans TV Official, Ressa Herlambang ungkap ada rasa penyesalan yang dirasakan, karena tidak bisa mengantar ibunda ke pemakaman.
Baca juga: Ressa Herlambang Kenang Sosok Mendiang Ibunda: yang Pengen Aku Jadi Penyanyi Itu Mama
"Penyesalan yang saya rasakan kalau boleh diulang ya, pengen diulang," ungkap Ressa, Senin (5/9/2022).
Menurut Ressa ada miskomunikasi antara dirinya dengan pihak keluarga.
"Akhirnya aku bilang tunggu sebentar, tiba-tiba jalan ada miskomunikasi aku kejar dan ternyata macet," jelas Ressa.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Ibunya Tulis Pesan di Secarik Kertas, Ressa Herlambang Jadikan Itu Kenangan
Ressa hanya bisa melihat proses pemakaman melalui siaran langsung di akun Instagram sodaranya.
"Dan aku hanya lihat dari siaran langsung Instagram ada kakak sepupuku namanya Mba Wiwit, dia live Instagram jadi aku lihat di situ," terang Ressa.
Ada rasa sesal yang dirasakan Ressa, hingga meminta maaf kepada sang ibu karena tidak bisa mengantarkan ke pemakaman.
"Itu rasanya, sampe di pusaran aku sampai minta maaf ke mama 'Ya Allah mah Ressa minta maaf nggak bisa melihat penghormatan terakhir meluk mamah," ujar Ressa.
Saat sang ibu akan dimakamkan, Ressa tidak berada di rumah.
Ressa harus mengurus berkas administrasi terlebih dahulu.
Ditambah kondisi jalanan yang macet.
Diketahui Ressa hanya terlambat tiga menit, tetapi pihak keluarga tidak bisa menunggu lama karena harus segera dimakamkan.
"Aku cuman telat 3 menit."
"Jadi saya tuh ngurus surat pemakaman, visum, dan prosedur dari keluarahan, karena memang meninggal di rumah, tidak terjadi apa-apa, meninggal dengan secara wajar, kalau meninggal di rumah sakit kan lebih mudah," ujar Ressa.
Tidak lama Ressa datang setelah prosesi pemakaman selesai.
Setelahnya datang, Ressa mengecup dan mengusap nisan mendiang sang ibu.
Mendiang ibunda Ressa meninggal akhibat mengidap kanker serviks stadium empat.
Penyakit yang diderita sang ibu sempat sembuh sejak tiga tahun yang lalu.
Kemudian penyakit tersebut kambuh dan menyebar ke organ tubuh yang lain, di antaranya ginjal, paru-paru dan lambung.
Meski tidak bisa mengantar dan menyaksikan proses pemakaman sang ibu, doa Ressa tidak akan pernah putus.
(Tribunnews.com/Dicha Devega)