Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Film Jagat Arwah mendapat apresiasi dari komunitas film, antara lain WatchmenID dan Cineverse.
Film horor fantasi produksi Visinema Pictures tersebut memiliki konsep menarik karena bukan sekadar menakut-nakuti penonton.
"Kehadiran tiga makhluk dari legenda urban Indonesia seperti Genderuwo, Kuntilanak dan Suster Belanda bernama Noni menjadi karakter yang mendampingi, menjaga, memandu, alias superhero bagi sang tokoh utama," demikian ulasan Cineverse melalui situs cineverse.id.
Di bioskop, saat ini film yang dibintangi Ari Irham itu sudah disaksikan lebih dari 100 ribu penonton.
Selain alur cerita, perpaduan genre horor dan fantasi serta penampilan memukau dari jajaran cast menuai pujian.
Baca juga: Tiket Film Jagat Arwah Terjual Habis, Ari Irham Apresiasi Fans, Buka Jendela Mobil Ucap Terima Kasih
Efek Computer Generated Imagery (CGI) di film tersebut juga dianggap mahal sekaligus berkualitas.
"Gak bohong, CGI Jagat Arwah tuh kerasa mahalnya, sih, kalau kata gue. Horornya juga bukan tipe horor jumpscare kebanyakan. Ini lebih kaya horor yang rasional. Latar belakang peristiwanya lekat sama hal-hal yang Indonesia banget," demikian puji pemilik akun Twitter @kacaukiciw.
Sinopsis Film Jagat Arwah
Film Jagat Arwah berawal dari kisah kematian ayah Raga, Sukmo (Kiki Narendra).
Sukmo meninggal secara mendadak dan mencurigakan.
Hal itulah yang mendorong Raga (Ari Irham) menelusuri kehidupannya yang penuh hal mistis.
Raga harus menerima kenyataan bahwa dia merupakan keturunan penyeimbang Jagat Arwah sekaligus Jagat Manusia yang bergelar Aditya ke-7.
Mimpi jadi anak band terkenal harus dia pertaruhkan demi melanggengkan tradisi keluarganya.
Dibantu oleh pamannya, paklik Jaya (Oka Antara), Raga berusaha mengendalikan kekuatan di dalam dirinya.
Selain itu, Raga juga bertemu dengan arwah-arwah yang masih memiliki hubungan dengannya diperjalanan seperti Nonik (Cinta Laura), Kunti (Sheila Dara) dan Genderuwo (Ganindra Bimo).
Lantas, apakah Raga berhasil melanggengkan tradisi keluarganya tersebut?