TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Profil Wanda Hamidah aktris senior, yang dipaksa untuk mengosongkan rumahnya oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Diketahui, Wanda Hamidah adalah seorang aktris dan pembawa acara yang kini lebih aktif di dunia politik dan sempat menjabat sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta (2009-2014).
Ayah dan ibunya bernama Muhammad Husein bin Syech Abu Bakar dan Nini Hanifah.
Lahir di Jakarta, 21 September 1977, Wanda Hamidah menghabiskan masa kecilnya di Jakarta.
Wanda Hamidah mengenyam pendidikan formal di SD Merdeka Timur Gambir Jakarta padda 1989, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Cikini Jakarta dan SMA Negeri 3 Setiabudi Jakarta.
Setelah itu Wanda Hamidah berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Trisakti pada tahun 2000, kemudian ia melanjutkan pendidikan program Magister di Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2006).
Wanda Hamidah menikah dengan Cyril Raoul Hakim atau juga dikenal dengan nama Chico pada tahun 2001.
Bersama pebisnis restoran dan politikus itu, Wanda hidup bahagia dan dikarunia tiga anak, yakni Noor Shalima Zamaiya Hakim, Muhammad Alfath Hakim, dan Rakshan Rashad Hakim.
Namun rumah tangga Wanda dan Chico karam para November 2012.
Kemudian pada tahun 2015, Wanda Hamidah menemukan tambatan hati yang baru.
Ia menikah dengan Daniel Patrick Hadi Schuldt pada Sabtu, 14 Februari 2015.
Daniel Patrick yang lahir pada 18 November 1987.
Baca juga: Wanda Hamidah Siapkan Upaya Hukum Lawan Pengosongan Paksa Rumah Keluarganya di Jakarta Pusat
Pria blasteran ini lebih muda 10 tahun dari Wanda.
Wanda Hamidah dan Daniel Patrick harus menjalani hubungan jarak jauh, karena Daniel yang berprofesi sebagai chef bekerja di luar Jakarta.
Aktivis
Ketika menjadi mahasiswa, Wanda dikenal sangat aktif dalam kegiatan organisasi.
Sebagai anggota organisasi kampus, ia juga sangat kritis terhadap pemerintahan Orde Baru saat itu.
Ia turut menjadi saksi mata dalam peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti dan bahkan ikut menduduki gedung parlemen bersama para mahasiswa lainnya yang pada akhirnya berhasil menggulingkan rezim Soeharto.
Karier
Sejak duduk di bangku SMP, Wanda Hamidah mulai menggeluti dunia modelling.
Kemudian pada tahun '90an ia terpilih menjadi cover girl salah satu majalah.
Wanda Hamidah sempat membintangi beberapa iklan dan sinetron.
Selain menjadi model, Wanda Hamidah juga pernah menjadi seorang news anchor dan pembawa acara di sebuah program di salah satu stasiun TV swasta.
Ketertarikan Wanda di dunia politik ternyata telah dimulai sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.
Wanda kecil gemar sekali membaca koran yang memuat isu-isu politik yang sedang hangat juga menonton Dunia Dalam Berita untuk mengetahui kabar terbaru nasional maupun internasional.
Dengan latar belakang keluarga yang aktif dalam dunia pergerakan, secara tidak langsung menjadi dukungan bagi Wanda untuk mengembangkan ketertarikannya di dunia politik.
Pada tahun 2006, lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini memulai langkahnya di dunia politik dengan bergabung di Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat itu dipimpin oleh Sutrisno Bachir.
Wanda Hamidah dipercaya menjadi bendahara partai periode 2006-2010.
Pada tahun yang sama, Wanda juga didapuk sebagai Wakil Sekjen Komnas Perlindungan Anak.
Baca juga: Viral, Wanda Hamidah Klaim Dipaksa Kosongkan Rumahnya di Jakpus, Polisi Lakukan Pengamanan
Karirnya di dunia politik semakin melambung sejak ia mendapatkan penghargaan dari Menhukam pada April 2008 sebagai Artis Peduli Hukum dan HAM.
Tahun 2009, Wanda Hamidah terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014 dan duduk di Komisi E yang membidangi kesejahteraan rakyat.
Wanda Hamidah kini menjadi kader partai Nasdem.
Dikeluarkan dari Partai Amanat Nasional (PAN)
Sejak 30 Agustus 2014, Wanda Hamidah resmi diberhentikan tetap sebagai anggota Partai Amanat Nasional.
Hal ini diputuskan berdasarkan Surat Keputusan DPP PAN No PAN/A/Kpts/KU-SJ/061/VIII/2014 dengan alasan mendukung pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla yang tidak didukung DPP PAN pada Pilpres 2014.
Sementara, pada saat itu PAN merupakan partai koalisi pasangan capres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Wanda Hamidah sendiri mengatakan keputusannya mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla justru karena bersetia dan konsisten terhadap amanat nasional dan cita-cita reformasi sebagaimana termaktub dalam Platform Perjuangan PAN pada awal berdirinya.
Pada tahun 2018 Wanda Hamidah maju sebagai Calon Legislatif partai Nasdem.
Film dan Organisasi
Filmografi
- Pengejar Angin (2011)
- Cahaya Dari Timur: Beta Maluku (2014)
- Dear Love (2016)
- Imperfect (2019)
- Pengalaman Organisasi
Organisasi
- Bendahara, Partai Amanat Nasional (PAN) (2006-2010)
- Wakil Sekjen Komnas Perlindungan Anak (2006-2010)
- Anggota Lembaga Hukum, MPM (Madani Professionals Community)
- Ketua Yayasan Azzahra (Yayasan Peduli Pendidikan, pemberian beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu)
- Sekretaris, IMMN, Universitas Indonesia (Notary Public Graduate Students Association) (2003-2004)
- Ketua BPM, Universitas Trisakti (Student Representatives Board) (1998-1999)
- Ketua Jakarta Bergerak (2009)
- Ketua Kelompok Studi Trisakti (2014)
Nama : Wanda Hamidah
Lahir : Jakarta, 21 September 1977
Orang Tua
Ayah : Muhammad Husein bin Syech Abu Bakar
Ibu : Nini Hanifah
Pasangan
Chico Hakim (2001-2012)
Daniel Patrick (2015-sekarang)
Anak
Shalima Zamaiya Hakim
Muhammad Alfath Hakim
Rakshan Rashad Hakim
Malakai Ali Schuldt Hadi
Diberitakan sebelumnya,
Wanda Hamidah mengaku rumah keluarganya disambangi dan digeruduk puluhan Satpol PP, petugas dari Wali Kota Jakarta Pusat, dan orang tak dikenal.
Menurut Wanda, petugas Satpol PP berusaha masuk ke rumah atas perintah Pemda Jakarta Pusat, untuk melakukan penggusuran dengan mengambil barang di rumah untuk disita.
"Bisa dilihat, kami digusur tanpa ditunjukan Surat Keputusan (SK). Kami dipaksa mengosongkan rumah yang sudah ditempati keluarga saya selama 60 tahun," kata Wanda Hamidah ketika ditemui di kediaman keluarganya, di Jalan Ciasem, Raden Saleh, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Putuskan Berhijab, Wanda Hamidah Enggan Disebut Hijrah, Ini Alasannya
Wanda mengatakan sebelum digusur paksa, pihak Pemda Jakarta Pusat sudah memberikan Surat Peringatan (SP) sebanyak tiga kali, untuk penghuni mengksongkan rumahnya.
"Tapi setiap SP yang kami terima, kami sudah menyuarakannya ke Pemda. Tapi tidak didengar sampai akhirnya hari ini digusur paksa," ucapnya.
"Terus sekarang listrik rumah ini dimatikan. Kami mau mengepak barang-barang gimana," tambahnya.
Aksi pemutusan listrik pun diduga Wanda bertujuan untuk keluarganya yang masih bersikeras tidak mengosongkan, dibuat tidak betah.
"Listrik dimatikan kan biar kami tidak bisa mandi, solat, makan, menghubungi orang-orang. Ini keji sekali. Kami ini bukan penghuni liar loh, kami 60 tahun lebih menempati rumah ini," jelasnya.
Wanda menegaskan keluarganya akan tetap bertahan di rumah yang sedang digusur paksa itu atas suruhan Walikota Jakarta Pusat.
Baca juga: Viral, Wanda Hamidah Klaim Dipaksa Kosongkan Rumahnya di Jakpus, Polisi Lakukan Pengamanan
"Kalau perlu kami akan tidur di trotoar jalan depan malam ini," ungkapnya.
Wanda Hamidah memastikan dirinya bersama keluarga akan mendatangi Mabes Polri guna membuat laporan terhadap petugas Satpol PP.
"Karena pintu pagar dirusak dan lain sebagainya. Ini pelanggaran," ujar Wanda Hamidah.
Sementara itu, pihak Walikota Jakarta Pusat melakukan aksi pengosongan paksa terhadap lima rumah, yang satu diantaranya milik keluarga Wanda Hamidah.
Aksi pengosongan paksa tersebut setelah Walikota Jakarta Pusat memberikan SP3 kepada penghuni. Setelah tidak ada respon atau gugatan, pihaknya melakukan eksekusi.
Kelima rumah tersebut diklaim Walikota Jakarta Pusat tidak memiliki Surat Hak Milik (SHM) rumah, hanya memiliki Surat Izin Penghuni (SIP) diatas tanah Surat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang sudah diambil alih Walikota Jakarta Pusat.
SIP kelima rumah tersebut disebut kontraknya sudah habis sejak tahun 2012. (*)