TRIBUNNEWS.COM - Simak lima fakta menarik kamu harus nonton film The Woman King di dioskop.
The Woman King tayang di bioskop Indonesia sejak 5 Oktober 2022.
Film The Woman King berdurasi 135 menit alias 2 jam 15 menit.
The Woman King merupakan film garapan dari Gina Prince-Bythewood yang berlatar belakang tahun 1800.
Adapun beberapa aktor dan aktris yang memerankan film The Woman King antara lain Viola Davis, Thuso Mbedu, Lashana Lynch, Sheila Atim, John Boyega, dan Hero Fiennes Tiffin.
Cerita The Woman King terinspirasi oleh peristiwa nyata yang terjadi di Kerajaan Dahomey, salah satu negara bagian paling kuat di Afrika pada abad ke-18 dan ke-19.
Baca juga: Daftar Pemain Film The Woman King, Ada Viola Navis dan Hero Fiennes Tiffin
Berikut 5 alasan kamu harus menonton film The Woman King dikutip dari cbr.com:
1. Kostum dan Set Film yang Menakjubkan
Kerja keras para kru dalam membuat film ini terlihat autentik.
Kostum para pemain dan set lokasinya benar-benar memanjakan mata para penonton.
Set film sukses menghidupkan Kerajaan Dahomey Afrika.
Film ini layak mendapat pengakuan untuk semua pekerjaan yang mendetail.
Bahkan banyak yang terkesima di awal menit film.
2. Tema yang Diangkat Menarik
The Woman King berfokus pada dorongan Dahomey untuk merdeka dari Kekaisaran Oyo, yang mengumpulkan tawanan Afrika untuk dijual sebagai budak.
Mereka tidak hanya melawan Kekaisaran Oyo yang jauh lebih kuat, tetapi mereka juga menarik diri dari Perdagangan Budak.
Baca juga: Sinopsis The Woman King, Film tentang Perjuangan Prajurit Wanita di Afrika Melawan Perbudakan
3. Representasi Kerajaan Dahomey
The Woman King menghidupkan Kerajaan Dahomey dengan cara yang realistis sehingga benar-benar terasa seperti hadir untuk menyaksikan perselisihan Dahomey dengan Kekaisaran Oyo.
Berfokus pada sekelompok pejuang wanita membuat film ini terasa nyata.
Banyak perhatian dilakukan untuk membuat representasi realistis dari budaya dan perjuangan kerajaan Dahomey.
4. Mayoritas Pemeran Film Wanita
Kita masih hidup di dunia di mana pemeran utama pria jauh lebih umum dan dipuji daripada pemeran utama wanita.
Karena itu, selalu ada rasio yang tidak proporsional dari film berbasis pria dan wanita.
The Woman King sebagai film yang kuat untuk menunjukkan betapa bagusnya sinema tanpa memaksakan peran gender atau terpaku pada pemeran utama pria ketika cerita tidak membutuhkannya.
5. Pemeran Film Ini Mayoritas Berkulit Hitam
Selain pemeran yang hampir semuanya perempuan, The Woman King juga berfokus untuk mewakili kulit hitam di layar film.
Sebagaiman kita tahun film Hollywood didominasi oleh film dengan pemeran berkulit putih.
Film ini tidak hanya menceritakan kisahnya, tetapi juga merayakan kekayaan budaya Dahomey.
(Tribunnews.com/Mohay)