TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini referensi film Pemuda atau perjuangan di Hari Sumpah Pemuda 2022.
Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022 dapat dilakukan dengan menonton film bertema perjuangan.
Anda dapat mengetahui referensi film tema perjuangan dalam artikel ini, sebagai memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022.
Boleh bersama keluarga, maupun nonton sendiri, menyaksikan film perjuangan di Hari Sumpah Pemuda 2022 dapat meningkatkan rasa nasionalisme.
Tahun ini, Hari Sumpah Pemuda jatuh pada Jumat, 28 Oktober 2022.
Sudah selayaknya generasi yang hidup hingga saat ini bersyukur menikmati perdamaian di tanah air ini.
Baca juga: Sinopsis Film Collide, Tayang Malam Ini di Bioskop TransTV Pukul 21.45 WIB
Tanpa perjuangan para pahlawan dan pemuda pejuang kemerdekaan terdahulu, Indonesia belum tentu bersatu dan damai di abad ini.
Langsung saja, berikut referensi film bertema perjuangan yang cocok ditonton saat momen Hari Sumpah Pemuda 2022 yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
Sokola Rimba
Baca juga: Film Rumah Kaliurang Angkat Urban Legend Asli Indonesia, Selama Syuting Banyak Kejadian Aneh
Rilis 21 November 2013, film Sokola Rimba mengisahkan pemuda dan pemudi yang bersemangat mengajar di pedalaman.
Perjuangannya dalam menyebarkan ilmu di pedalaman untuk anak-anak suku di wilayah terpencil di Indonesia, menjadi pengingat untuk peduli pendidikan bagi suku pedalaman.
Sayangnya, suku di daerah pedalaman terancam oleh pembukaan lahan hutan, seperti kelapa sawit, dan lainnya.
Nilai-nilai dan pelajaran yang diambil dari film Sokola Rimba mencerminkan perjuangan Sumpah Pemuda yang ingin semua anak di Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak.
Bergenre drama, Sokola Rimba dibintangi oleh Prisia Nasution dan Nyungsang Bungo.
Film garapan Miles Films ini disutradarai dan ditulis oleh Riri Riza.
Alangkah Lucunya (Negeri Ini)
Seperti film sebelumnya, Alangkah Lucunya (Negeri Ini) juga turut memperjuangkan pendidikan yang layak bagi anak di Indonesia.
Bedanya, film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) berfokus pada perjuangan pemerataan pendidikan layak bagi anak jalanan.
Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dibintangi oleh Reza Rahardian, Tika Bravani dan Asrul Dahlan.
Tiga orang dewasa yang telah menjadi sarjana dengan tulus mengajarkan pendidikan kepada anak jalanan seperti pengamen dan anak pank.
Mereka mengerti jika anak-anak itu tidak bisa sekolah karena terpuruk situasi ekonomi di keluarganya.
Bahkan di antara mereka banyak yang tidak memiliki keluarga dan hidup sebatang kara.
Maka dari itu, tiga orang dewasa ini mengajarkan ilmunya secara gratis dan menggunakan metode yang menyenangkan.
Banyak anak-anak yang belum bisa membaca, menghitung dan menulis, membuat semakin prihatin bagi ketiganya.
Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) disutradarai oleh Deddy Mizwar dan situlis oleh Musfar Yasin.
Tanah Surga Katanya
Film Tanah Surga Katanya mengisahkan sebuah negara yang tinggal di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Mereka harus berjuang menjalani kehidupan yang sulit bagi warga Indonesia yang tinggal di daerah terpinggir.
Namun, anaknya memilih tinggal di Malaysia karena warga yang tinggal di perbatasan tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah.
Disutradarai oleh Herwin Novianto, film Tanah Surga Katanya rilis 15 Agustus 2012.
Tanah Surga Katanya dibintagi oleh Osa Aji Santoso, Norman R Akhyuwen dan Andre Dimas April.
Gie
Menurut TribunBanten, Gie merupakan film biopik yang mengisahkan perjuangan aktivis Soe Hok Gie dalam melawan ketidakadilan di Indonesia.
Sang aktivis menuntut rasa keadilan bagi masyarakat dan giat menyuarakan kritik lewat tulisan artikel di media.
Sayangnya, Soe Hok Gie justru mendapat ancaman dan teror agar ia bungkam.
Dibintangi oleh Nicholas Saputra, film Gie rilis 14 Juli 2005.
Diketahui, film Gie diadaptasi dari Catatan Seorang Demonstran.
3 Srikandi
Bergenre biografi, drama dan olagraga, film 3 Srigandi diadaptasi dari kisah nyata.
Rilis 4 Agustus 2016, film 3 Srikand mengisahkan tiga atlet cabang panahan mengikuti olimpiade Seoul di tahun 1988.
Dibintangi oleh Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan dan Tara Basro, film 3 Srikandi bermakna perjuangan pemudi yang ingin mengharumkan bangsa Indonesia di kancah Internasional.
Meski perjuangannya tidak main-main, mereka banyak melakukan pengorbanan demi bangsa.
Film Srikandi disutradarai oleh Imam Brotosen dan ditulis oleh Swastika Nohara.
(Tribunnews.com/Safira) (TribunBanten/Abdul Rosid)