Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andien menyayangkan promotor festival musik Berdendang Bergoyang gagal menyajikan konser yang baik dan nyaman.
Dirinya menjadi satu di antara musisi yang tampil di festival musik Berdendang Bergoyang hari kedua.
Baca juga: Tampil di Berdendang Bergoyang, Andien Sentil Promotor, Sempat Diminta Hanya 10 Menit di Panggung
Andien mengatakan, jadwal penampilan hari kedua Berdendang Bergoyang memang sudah telat sejak awal.
"Aku datang memang acaranya udah ngaret, ngaret dalam arti harusnya Kahitna udah main ternyata mundur satu jam, karena aku main sesudah Kahitna jadi lebih mundur lagi," jelas Andien di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (4/11/2022).
Lebih lanjut, pihak kepolisian membubarkan konser Berdendang Bergoyang sekitar pukul 22.10 WIB demi keamanan dan kenyamanan.
Sebab, penonton yang datang membludak hingga area luar saat berlangsungnya festival musik tersebut.
Baca juga: Cerita Andien Aisyah Jadi Korban Kekerasan Mantan Kekasih: Berantem, Ditonjok sampai Dibeset Pisau
"Tapi aku juga denger desas desus kalau ada polisi di dalam segala macam, terus denger di luar udah panik, udah rusuhlah," tuturnya.
"Jadi buat aku sih sebagai performe waktu itu ya dipotong lagunya rasanya gitu, cuma karena alasan keselamatan jadi ya udah," katanya lagi.
Lebih lanjut, Andien menghimbau agar promotor musik saling bertukar pikiran atau meminta masukan kepada seniornya.
Sebab, kegiatan keberhasilan festival musik akan berdambak baik untuk industri musik di Indonesia kedepannya.
Baca juga: Andien Beberkan Kondisi Dee Lestari, Masih Berusaha Tegar dalam Duka Meninggalnya Sang Suami
Begitupun sebaliknya, apabila gagal menggelar acara, citra festival musik Indonesia jadi tercoreng.
"Mungkin untuk penyelanggara baru bisa saling bertukar pikiran dengan para senior di APMI," ungkap Andien.
Untuk diketahui APMI adalah Asosiasi Promotor Musik Indonesia.
Semua Konser di Akhir Tahun Terancam Batal
Acara musik atau konser semakin menggeliat di 2022.
Hampir setiap bulannya konser musik selalu diadakan oleh para promotor mulai dari acara berskala kecil maupun besar.
Baca juga: Kasus Kericuhan Konser Berdendang Bergoyang Naik Tahap Penyidikan, Polisi Bidik Tersangka
Namun sayang di tengah antusias para penonton yang tinggi, seketika muncul insiden yang tidak menyenangkan dimana acara festival musik Berdendang Bergoyang terpaksa dibatalkan pada hari terakhir di Istora Senayan Jakarta.
Sehingga kejadian tersebut ikut berimbas kepada pagelaran musik lainnya yang akan segera mentas dalam waktu dekat.
Imbas tersebut kemungkinan akan terjadi pembatalan konser.
Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) pun Ambil Sikap dan meminta publik untuk melihat masalah ini secara obyektif.
"Kalau kita di APMI, pasti kita selalu berbicara dalam rangka konser dan festival musik. Nah, karena insiden ini baru terjadi minggu lalu, dan dari minggu lalu kita sudah langsung melalukan gerakan intensif sampai minggu ini. Hari ini kita mau hadir supaya kita juga bisa memberikan statement yang berimbang supaya jangan semakin liar," kata Emil Mahyudin, SekJen APMI ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Selain itu pemerintah juga diharapkan dapat melihat kejadian itu secara objektif dalam menentukan sikap ke depannya.
Sebab apabila konser selanjutnya dibatalkan akan kembali merusak perputaran roda ekonomi pasca pandemi.
"Makanya kita minta jangan digeneralisir. Karena, contoh event sukses, dengan puluhan ribu penonton itu banyak sekali. Jangan hanya gara-gara satu kejadian, kemudian semua kena imbasnya," katanya lagi.
Kemudian, APMI berinisiatif untuk melakukan kolaborasi pendampingan untuk para promotor mensukseskan acara konser.
"Sekarang lagi kita dorong adalah permohonan perizinan. Kepolisian itu harus mendapatkan rekomendasi dari APMI gitu. setiap rekomendasi yang diberikan, APMI akan ikut bertanggung jawab. Nah dengan APMI ikut bertanggung jawab itu APMI akan terus, terutama kepada anggotanya, terus melakukan sosialisasi tentang safety ke anggotanya," tambah Emil lagi.