News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ada Kenaikan Kasus Covid-19, Disinyalir Karena Subvarian XBB

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Subvarian Omicron XBB

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Juru Bicara Pemerintah Reisa Broto Asmoro ingatkan ada kenaikan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir yang disinyalir dikarenakan subvarian XBB.

"Jadi memang seperti yang terjadi pada kurun waktu satu minggu terakhir, kita bisa lihat adanya kenaikan kasus Covid-19 pada 30 provinsi di Indonesia," ungkapnya secara virtual, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Waspada Kasus Covid-19 Naik Lagi, Puncaknya Diprediksi Terjadi Satu hingga 2 Bulan ke Depan

Ia pun memaparkan secara nasional, selama empat hari terakhir rata-rata ada pertambahan kasus 4700-4900 kasus setiap harinya.

"Sampai per 6 November 2022, terdapat 3.662 kasus. Dan yang sembuh, allhamdulillah juga banyak yaitu hampir 2500 kasus," kata dr Reisa lagi.

Kenaikan kasus Covid-19 saat ini kata Reisa disinyalir karena subvarian Omicron yaitu XBB.

"Disinyalir tren kenaikan kasus di Indonesia dikaitkan dengan adanya varian XBB yang ditemukan di sini," paparnya lagi.

Subvarian XBB memang banyak ditemukan di berbagai negara termasuk Indonesia.

Baca juga: Kenali Karakter Subvarian Omicron XBB, Lebih Cepat Menular, Gejala Tak Terlalu Parah, Batuk Pilek

Diketahui, Omicron memang lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya.

Ternyata, subvarian XBB ini jauh lebih menular dibandingkan varian Omicron.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr Reisa Broto Asmoro (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden) Sabtu (2/10/2021) (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Bahkan dari omicron pertama, kata Reisa tingkat penularannnya mencapai 1,7 kali lebih cepat.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan, meski aktivitas di luar sudah berangsur normal.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan, apa lagi WHO belum mencabut status pandemi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini