Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konser Berdendang Bergoyang beberapa pekan lalu di Istora Senayan, kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, ricuh. Sejumlah fasilitas rusak oleh ulah penonton yang tidak tertib.
Direktur Utama GBK Rakhmadi Afif Kusumo mengungkapkan kekecewaan terkait pelaksanaan konser Berdendang Bergoyang yang tidak sesuai dengan perizinan yang mereka berikan ke promotor acara.
"Hari ini kan animo masyarakat sangat-sangat tinggi untuk datang ke kegiatan musik festival contohnya spesifik mengenai berdendang bergoyang kami juga merasa sangat kecewa terhadap panitia pelaksana terhadap EO," kata Rakhmadi Afif Kusumo di GBK, Selasa (8/11/2022).
Ke depannya pihak GBK bakal menyeleksi dan melatih seluruh unit pelayanan lewat SOP (Standar Operasional Prosedur) terkait perizinan konser yang digelar di area stadion.
"Kami juga berhubungan baik dengan kepolisian daerah bersama Kapolda kami juga kedepannya men-training seluruh unit kami walaupun kami sudah memiliki K3 SOP K3," ungkap Rakhmadi.
"Kami juga meng-upgrade skill mereka untuk agar lebih baik lagi lebih tegas lagi kepada EO EO kami ke depan juga akan lebih selektif lebih evaluatif mana-mana saja yang bisa masuk di kawasan GBK," lanjutnya.
Baca juga: Dianggap Kooperatif, 2 Tersangka Kasus Berdendang Bergoyang Belum Dikenakan Syarat Wajib Lapor
Rakhmadi menambahkan bahwa pagelaran konser menjadi daya tarik sendiri dan memberikan pasar baru bagi GBK dalam menggelar acara non olahraga.
Kini pihaknya telah melakukan kerja sama terhadap pihak berwenang terkait pelaksanaan konser agar acara non olahraga dapat berjalan aman dan nyaman.
Baca juga: Ikmal Tobing Sesalkan Promotor Berdendang Bergoyang Bandel Tak Mengikuti Perizinan
"Mengenai kegiatan kedepannya ini sudah kami melakukan kerjasama bersama Kapolri dan Kapolda agar kedepannya crowd management ini menjadi suatu keharusan internal kami untuk mengupgrade terus dengan training crowd management. Kami juga akan meminta para EO tersebut menunjukkan plan mengenai crowd management atau crowd safety-nya," ungkap Rakhmadi.