News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gandeng Jakarta Blackwork, St. Loco Rilis Video Klip NAKL

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grup band Saint Loco atau sekarang bernama St. Loco terus menunjukan taringnya di industri musik Indonesia, dengan melahirkan karya apik untuk penggemarnya.

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup band Saint Loco atau sekarang bernama St. Loco terus menunjukan taringnya di industri musik Indonesia, dengan melahirkan karya apik untuk penggemarnya.

Iwan (gitar), Berry (MC/voc), Dimas (vokal), Gilbert (bas), Nyonk (drum) dan kembalinya Tius (DJ/Synth) merilis single 'NAKL (Naluri Kualitas Akal)', lagu yang sudah dipopulerkan mereka beberapa bulan lalu yang sebelumnya bertajuk Nakal, dan direcycle kembali menjadi lebih baik.

Baca juga: Berry Saint Loco Jagokan Belanda, Berharap Ukir Sejarah Jadi Juara Piala Dunia 2022

Timotius Firman, DJ di St. Loco mengungkapkan awal mula mereka merecycle lagu Nakal, karena kurang sreg dengan arransemen sebelumnya.

"Gua ditantang sama Marcello Tahitoe, harus bisa meremake lagi lagu Nakal jadi lebih keren. Gua baru kepikiran dan akhirnya coba deh dimatengin lagi musiknya," kata Timotius Firman dalam jumpa persnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

"Ya gua diminta Marcello Tahitoe bikin lagu Nakal jadi Saint Loco banget," tambahnya.

Karena merasa arransemen sebelunnya kurang enak bagi mereka, Timotius mengaku akhirnya St. Loco mengarransemen ulang.

Timotius pun mulanya meremix ulang lagu Nakal demi kepentingan manggung. Hanya saja demi mengembalikan kepercayaan penggemar, St. Loco memilih untuk menjadikan karya mereka sangat spesial.

Baca juga: Saint Loco Bakal Rilis Ulang Lagu Nakal Milik Gigi dengan Aransemen Rock Metal 

"Kebetulan waktu itu moodnya dapet. Prosesnya cepet ya dan hasilnya gua merasa lagu ini makin keren," ucap Timotius Firman.

Sementara itu, Berry Manoch sang vokalis dan MC St. Loco mengatakan lagu NAKL bercerita tentang perilaku unik seseorang, jika diarahkan menjadi entitas positif.

"Bisa juga menjadi kekuatan yang menghancurkan. Sama seperti free will, semua keputusan ada di tangan kita, ingin menjadi seperti apa di masa depan, itulah naluri kualitas akal atau yang disingkat menjadi NAKL," jelas Berry Manoch.

Demi membuat karya baru mereka menjadi lebih keren, St. Loco pun berkolaborasi dengan Jakarta Blackwork, sebuah studio tato ternama di Jakarta.

Grup band Saint Loco atau sekarang bernama St. Loco terus menunjukan taringnya di industri musik Indonesia, dengan melahirkan karya apik untuk penggemarnya.

Kolabotasi st.loco dan Jakarta Blackwork ini dikhususkan dalam penggarapan video klip lagu NAKL, yang sudah dirilis di platform digital.

"Jadi pas dibicarakan akhirnya gua bilang ke mereka, ini lirik lagu Nakal kalian bedah sendiri untuk desain Artworknya seperti apa buat video klip," ungkap Timotius.

"Setelah jadi, ini gila keren banget sih desainnya. Kawin banget sama musik lagi NAKL st.loco," sambungnya.

Bassis St. Loco, Gilbert Joshua mengatakan, penggalan lirik NAKL yakni Kami Terlajir Berbeda Beri Warna Dunia, jadi tagline atau benang merah dalam video klip lagu tersebut.

Berry menambahkan, antara St. Loco dan Jakarta Blackwork memiliki kesamaan kultur antara musik dan lifestyle.

Baca juga: Saint Loco Bakal Rilis Ulang Lagu Nakal Milik Gigi dengan Aransemen Rock Metal 

Kerjasama terjalin karena Berry merasa St. Loco dan Jalarta Blackwork memiliki tujuan untuk merepresentasikan street culture di lintas bidang, baik di bidang musik dan lifestyle.

"Video klip ini adalah sumbangsih kita kepada skena musik dan tato, bahwa kolaborasi kultur ini gak hanya sekedar musik, tapi its a lifestyle," terang Berry Manoch.

"Terus juga kolaborasi ini jadi sebuah movement untuk bisa diikuti skena musik dan tato," sambungnya.

Sementara itu, Maliq selaku CEO Jakarta Blackwork mengungkapkan alasan mau bekerjasama dengan St. Loco karena mengikuti karya dari band yang sudah 20 tahun berada di industri musik ini.

Kolaborasi antara Jakarta Blackwork dan St. Loco diakui Maliq berjalan sangat organik. Ia tak mau menghasilkan kerjasama dengan hanya mengeluarkan merchendise saja.

"Kalau cuma merchendise basi banget. Akhirnya ide dari Timotius bikin video musik artworknya. Yaudah kami kerjakan dengan semangat kolaborasi," kata Maliq.

"Gua merasa menang Saint Loco masih keren sampai sekarang. Jadi kami mau buat kolaborasi," sambungnya

Mengenai artwork dalam videl klip, Maliq menyebut membuat alur dari sebuah kamar, dengan alasan dari ruangan itu bisa menghasilkan sebuah rencana besar.

Kemudian muncul sebuah desain kacamata yang dimaksudkan untuk sebuah sudut pandang.

"Benang merah artwork ini adalah kita boleh nakal, tapi harus bertanggung jawab. Kita punya ruang yang besar untuk berkarya dan harus bisa memberikan dampak ke sekitar," ujar Maliq. (ARI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini