TRIBUNNEWS.COM - Raffi Ahmad sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak dirinya masih duduk di bangku SMP.
Niatnya bekerja diusia muda dilakukan Raffi Ahmad karena mengetahui ayahnya tengah sakit.
Raffi Ahmad pun tidak pernah mengeluh dirinya harus bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga.
Dikutip dari kanal YouTube Noice, Amy Qanita menyampaikan mendiang ayah Raffi Ahmad, Munawar Ahmad mengaku bangga dengan kerja keras anaknya.
Ayah Raffi sempat sedih saat melihat Raffi harus bekerja dari pagi.
"Katanya sedih banget kalau liat Raffi dari pagi syuting, ayahnya sakit," ungkap ibunda Raffi, Amy Qanita, Minggu (4/12/2022).
Baca juga: Mama Amy Ngaku Pernah Keguguran 3 Kali saat Raffi Ahmad Bayi: Dokternya Sampe Geleng-geleng
"Itu hal yang paling menyedihkan untuk seorang laki-laki ngeliat anaknya kerja," sambungnya.
Namun menurut Raffi, dirinya mengaku mempunyai niat bekerja karena suka melakukannya.
Baca juga: Mami Popon Sakit di Hari Ulang Tahun, Raffi Ahmad Minta Doa: Diberikan Segala yang Terbaik Ya Allah
"Tapi sebenernya aku nggak berpikir aku kerja loh mah."
"Karena aku niatnya memang senengnya aja," terang Raffi.
Kala itu ayah Raffi sedang sakit.
Amy pun menegaskan saat melihat anaknya yang bekerja, mendiang ayah Raffi merasa sedih dan terbebani.
"Iya tapi dari sosok seorang ayah, karena sosoknya sakit, gitu."
"Jadi dia merasa terbebani, gitu," jelas Amy.
Melihat sikap pekerja keras sang anak, ayahnya mengaku bahwa Raffi sudah berbakti dengannya.
"Suatu hari nanti kalau saya nggak ada, Raffi mungkin tuh udah amat sangat berbakti buat saya."
"Mudah-mudahan, saya percaya Allah selalu melindungi dia dan memberikan rezeki yang banyak untuk dia."
"Karena di saat seperti ini, dia berbakti kepada saya," ujar Amy menirukan perkataan ayah Raffi.
Diketahui, ayah Raffi meninggal akibat penyakit jantung.
Saat itu ayah Raffi sudah melakukan operasi jantung.
Namun setelah melakukan operasi, masih lebih sering terkena serangan jantung.
Hingga membuat kondisi jantung ayah Raffi melemah.
"Jantungnya kan bermasalah, udah operasi berapa kali tapi tetep masih sering kena serangan."
"Dari kena serangan itu. jantungnya udah makin melemah," terang Amy.
Amy melanjutkan, ayah Raffi sudah sadar bahwa jantungnya memang bermasalah.
Ketika itu, ayah Raffi juga sudah mengetahui hidupnya tidak akan lama.
"Si papa juga tahu kalau jantungnya udah nggak bener."
"Dia juga tahu kalau jantung nggak bener, dia bisa hidup saya tiba-tiba nggak ada itu bisa terjadi gitu," tutur Amy.
Diketahui saat ayah Raffi meninggal, saat itu tidak ada Amy dan anak-anaknya yang menemani.
Ayah Raffi pun meninggal dalam keadaan sendiri.
Hal tersebut sudah menjadi keinginan dari ayah Raffi, bahwa ingin meninggal sendiri tanpa ada yang melihat.
"Karena ketika kena serangan itu di depan mata itu, ada mama, ada Nisya dan Nanaz, mikirin Raffi tuh pada nangis."
"Dia nggak mau lagi kalau kena serangan di depan anak-anak dan di depan mama katanya gitu."
"Kalau mau meninggal penginnya sendiri aja gitu," tegas Amy.
(Tribunnews.com/Dicha Devega)