TRIBUNNEWS.COM - Cerita Ariel Tatum sebut banyak orang bermuka dua di dunia entertainment.
Ariel Tatum dikenal sebagai sosok yang multitalenta.
Kini dikenal sebagai salah satu aktris papan atas Tanah Air, Ariel Tatum ternyata memulai kariernya sebagai bintang iklan.
Hal itu diungkap Ariel Tatum saat jadi bintang tamu di kanal YouTube Daniel Mananta Network.
Pemilik nama asli Ariel Putri Tari Sianturi mulai jadi bintang iklan saat berusia delapan tahun.
Diakui Ariel Tatum, semua bermula dari kedua orang tuanya yang melihat potensi sang anak.
Baca juga: Ari Lasso Ungkap Momen Haru Perlakuan Ariel Tatum saat Berjuang Lawan Kanker
Orang tua Ariel Tatum melihat sikap sang putri yang genit dan suka tampil di depan keluarga.
"Awal mula aku ada di dunia entertain itu gara-gara dari kecil aku anaknya ganjen, genit," ungkap Ariel Tatum.
"Aku sangat ceria dan suka tampil di keluarga," sambung Ariel Tatum.
Setelah dapat banyak tawaran iklan, wanita kelahiran 8 November 1996 ini mulai melebarkan sayapnya ke dunia akting.
Tak tanggung-tanggung, ia ditawari main dalam film drama musikal anak berjudul Ariel dan Raja Langit.
"Sampai akhirnya orang tua aku iseng ngajakin casting buat iklan, dapet, dapet, dapet, sampe ada tawaran layar lebar."
"Pas aku umur 9 tahun, judulnya Ariel dan Raja Langit," terang Ariel.
"Ternyata bisa dibilang berjodohnya di sini (entertain), harus di sini hidupnya, i'm still here and i'm loving it," sambung Ariel.
Awalnya, Ariel merasa nyaman bisa terjun ke dunia hiburan, nyatanya ia masih eksis hingga saat ini.
Baru saat Ariel mulai beranjak remaja ia merasakan ada banyak kejanggalan.
"Pada saat itu menyenangkan-menyenangkan aja ya menurut aku."
"Sejujurnya aku belum bisa melihat aspek-aspek toxic di dunia entertainment, justru ketika aku beranjak dewasa baru sadar," ungkap Ariel.
Pemain film Sayap Sayap Patah itu merasa dapat banyak tekanan dari pihak luar.
"Kok gini ya? Kok orang-orang seperti ini? Banyak pressure yang entah dibuat oleh siapa harus aku ikutin."
"Pertanyaan itu baru ada waktu aku di usia belasan," papar Ariel.
Sebagai seorang yang tidak pernah bekerja di luar dunia entertainment, Ariel sempat bingung.
Apakah hal seperti ini biasa terjadi di semua lingkungan kerja, atau hanya terjadi di dunia entertainment saja?
Bahkan Ariel merasa banyak orang di sekitarnya yang bermuka dua.
"Aku merasa apa hanya ada di dunia kita (entertainment) saja aku ngerasa banyak banget tuntutan."
"Harus lebih ini, itu, lebih kurus, terlihat dalam tampilan tertentu, dan banyak orang-orang yang aku rasa bermuka dua, bersikap tergantung dengan siapa mereka bicara," tutup Ariel.
(Tribunnews.com/Dipta)