Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Bicara Udara meluncurkan film dokumenter pertama yang berjudul Sengal.
Film dokumenter yang dipromosikan oleh Vinci Studio ini menggambarkan tentang bahaya polusi udara dari sisi korban, akademisi, NGO, swasta hingga politisi.
Novita Natalia, Co-Founder Bicara Udara mengatakan, film tersebut sekaligus untuk memberikan edukasi akan bahaya polusi udara yang masih banyak belum disadari oleh masyarakat.
“Bicara Udara ingin mengedukasi masyarakat untuk sadar akan bahaya polusi udara. Film dokumenter ini menjadi bentuk sumber informasi yang pas untuk masyarakat karena film ini merepresentasikan permasalahan polusi udara di kota-kota besar, terutama di Jakarta dan sekitarnya,” ujar Novita kepada Tribunnews.com, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: Manchester United Rilis Film Dokumenter, Kisahkan Cerita Para Pemain Bernomor Punggung 7
Film dokumenter berdurasi 50 menit ini bercerita tentang kisah dari orang-orang yang terdampak dari polusi udara.
Banyak cerita menggambarkan bahwa ternyata polusi udara adalah ‘pembunuh dalam senyap’ yang jauh lebih berbahaya daripada yang kebanyakan orang pahami.
Kemudian, terdapat kisah tentang mereka yang ditinggal orang terkasih dan juga kisah seorang warga Jakarta yang harus rela keluar masuk rumah sakit untuk berobat karena polusi udara.
“Kolaborasi Bicara Udara dan Vinci Studios dalam memproduksi film untuk pertama kalinya ini diharapkan dapat menjadi tontonan yang edukatif, dan mengajak orang-orang untuk mulai bersuara tentang dampak yang dirasakan akibat polusi udara,” ungkap Novita.
Sutradara film Sengal, Vincent Ricardo menambahkan, polusi udara telah menjadi masalah di wilayah Jabodetabek selama ratusan tahun.
Sehingga banyaknya korban berjatuhan akibat polusi udara.
“Ongkos yang dibayarkan polusi udara dalam hal kehilangan nyawa dan dampak kesehatan sungguh luar biasa. Setiap tahun, banyak orang di Jabodetabek meninggal di usia dini karena udara beracun yang mereka hirup. Ini adalah situasi yang tak dapat diterima, dan sangat penting kita bertindak menangani krisis ini,” ujar Vincent.
Lokasi pengambilan gambar untuk produksi film ini dilakukan di Jakarta, Bogor, dan Banten dengan waktu produksi selama 3 bulan.
Dalam pembuatan film ini, Bicara Udara berkerja sama dengan Vinci Studios melibatkan penyintas dan korban polusi udara, akademisi, dan ahli dalam proses produksinya.
Penayangan perdana film ini telah dilakukan di Bioskop XXI Plaza Senayan, Jakarta pada Rabu, 7 Desember 2022.
Pada acara tersebut turut hadir Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir.