TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry telah mengakui membunuh 25 orang di Afghanistan selama menjadi pilot helikopter Apache.
Pangeran Harry yang dulu menjadi Duke of Sussex ini pernah bertugas di Afghanistan.
Ia pertama kali bertugas sebagai pengontrol udara depan dalam serangan udara dari 2007-2008.
Kemudian, Pangeran Harry menerbangkan helikopter serang antara 2012-2013.
Pria berusia 38 tahun itu akan merilis sebuah buku berjudul Spare pada 10 Januari 2023.
Dalam buku itu, Pangeran Harry mengungkapkan, dia melakukan enam misi sebagai pilot yang membunuh orang-orang.
Baca juga: Pangeran Harry Ingin Akur Lagi dengan Raja Charles III dan Pangeran William
Tak malu dan tak bangga
Pangeran Harry berkata dia tidak bangga atau malu telah membunuh 25 orang di Afghanistan.
Ia menggambarkan menghilangkan target seperti mengeluarkan bidak catur dari papan.
“Nomor saya 25. Itu bukan angka yang membuat saya puas, tapi juga tidak membuat saya malu,” tulisnya, dikutip dari Al Jazeera.
Kamera video yang dipasang di hidung helikopter Apache memungkinkan dia menilai misinya dan menentukan dengan pasti berapa banyak orang yang telah dia bunuh.
Pangeran Harry menjelaskan pembenarannya atas tindakannya karena serangan 9/11 di Amerika Serikat dan bertemu dengan keluarga korban.
Dia mengatakan mereka yang bertanggung jawab dan simpatisan mereka adalah musuh kemanusiaan.
Ia berpendapat, melawan mereka adalah tindakan balas dendam atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca juga: Pangeran Harry menuduh Pangeran William menyerangnya secara fisik
Bocoran buku Spare
Dalam buku kontroversial 'Spare' yang akan diterbitkan, Pangeran Harry berbicara untuk pertama kalinya tentang jumlah pejuang Taliban yang dia bunuh selama bertugas.
Pangeran Harry bertugas di Angkatan Darat Inggris selama 10 tahun.
Ia naik ke pangkat kapten dan menggambarkan waktunya di militer sebagai tahun pembentukannya.
Ada masalah keamanan karena dinas militer Pangeran Harry, yang kemungkinan besar akan meningkat setelah dia mengungkapkan jumlah orang yang telah dia bunuh selama itu.
The Telegraph mengutip kutipan dari otobiografi versi Spanyol yang diperolehnya setelah buku tersebut secara keliru dijual di toko buku pada hari Kamis (5/1/2023) sebelum ditarik.
Dalam buku itu, Pangeran Harry mengklaim kakak laki-lakinya dan pewaris takhta, Pangeran William memperoleh salinan memoar Pangeran Harry.
Pangeran Harry juga mengungkapkan Pangeran Williamtelah memohon kepada ayah mereka, Raja Charles III untuk tidak menikahi istri keduanya Camilla, yang kini menjadi permaisuri.
Dalam buku itu, Pangeran Harry mengaku telah menggunakan kokain saat remaja.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Pangeran Harry