TRIBUNNEWS.COM - Usai dilaporkan Venna Melinda terkait kasus KDRT, Ferry Irawan terus menjadi sorotan publik.
Ditambah lagi dengan aksinya membacakan surat cinta untuk Venna Melinda pada saat mengenakan baju tahanan Mapolda Jawa Timur, Senin (16/1/2023).
Ferry Irawan membacakan surat cinta itu di depan awak media, surat itu berisi permintaan maaf dan pernyataan cinta pada Venna Melinda.
Banyak yang beranggapan itu adalah salah satu cara Ferry Irawan untuk mendapatkan simpati publik dan juga Venna Melinda.
Pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra pun turut buka suara melihat aksi Ferry Irawan tersebut.
"Kali ini dia ngakui bahwa dia minta maaf, kepada siapanya juga jelas. Dari abi (Ferry) ke istrinya (Venna) gitu," kata Kirdi Putra dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Ferry Irawan Dikabarkan Kerap Minta Venna Melinda Bayar Utangnya, Kuasa Hukum Buka Suara
Kirdi Putra menyebut alasan Ferry Irawan meminta maaf tidak ditunjukkan dengan jelas.
"Tapi ketika dia menyatakan substansi kenapa dia minta maaf, misalnya dia minta maaf karena, itu nggak jelas udah kata-katanya," kata Kirdi.
"Kata-katanya nggak jelas, ngambang aja semua. Nggak segalak kuasa hukumnya ketika sebelum ditahan," imbuhnya.
Kirdi menyoroti isi surat yang tidak menjelaskan alasan Ferry Irawan meminta maaf pada Venna Melinda.
"Permintaan maaf tidak disebutkan secara gamblang, misalnya soal 'maaf saya telah melukai karena begini, begini, begini'. Kan nggak, yang dilakukan masih ngambang kanan-kiri," jelasnya.
Kirdi mengatakan upaya Ferry Irawan yang menyinggung soal kondisi sang ibu dalam suratnya itu adalah semata untuk mencari simpati.
"Terus kemudian menjadikan dirinya seolah-olah dia naruh posisi ibunya sebagai sandera."
"Ya kalau saya maksud siapa lagi istilahnya yang akan kasihan ibunya ini segala macam kondisinya gitu ya. Buat saya itu pernyataan yang sangat tidak gentle sih buat saya," papar Kirdi.
Kirdi Putra juga mengomentari sikap Ferry Irawan dan kuasa hukumnya, Jeffry Simatupang yang sempat memberikan keterangan pada awak media di hari ia menjalani pemeriksaan ke dua, Senin (16/1/2023).
Kirdi menyebut Ferry Irawan kurang tegas dalam memberikan klarifikasi jika memang dia bukan pihak pelaku KDRT.
"Tapi kalau kita perhatiin ya waktu itu, Ferry itu juga bukan dia yang ganas gitu loh, bukan dia yang nyerang,"
Kirdi mengatakan sikap Ferry Irawan terlihat kurang berani saat memberikan klarifikasi.
"Kalau memang dia tidak melakukan dan memang benar-benar bahwa dianggap ini twisting story, ceritanya diputar gitu ya, maka dia berani itu ngadepin kayak gitu,"
Kirdi juga menyinggung soal Ferry Irawan yang lebih sering menyetujui ucapan kuasa hukumnya.
"Ini kan enggak, dia cuma mengiyakan kuasa hukumnya dan mengiyakannya juga masih sering kali berjeda waktunya," bebernya.
Isi surat Ferry Irawan pada Venna Melinda
Dikutip dari laman Facebook TribunJatim.com, berikut isi surat yang dibacakan Ferry Irawan untuk Venna Melinda.
"Surabaya, 16 Januari 2023 kepada istriku tersayang, Venna.
Abi tahu, Venna tahu, bagaimana perjuangan kita sampai kita bisa rumah tangga.
Abi mohon maaf atas segala salah, khilfah yang abi perbuat selama kita berumah tangga.
Kalau dalam proses hukum, dan abi sudah tahu sebenarnya, apa yang akan terjadi pada hari ini Insya Allah segala macam konsekuensinya abi akan coba dengan ikhlas menjalani semua.
Kalau memang apa yang abi sudah jalani bisa meraih cinta dan kasih sayang Venna kembali.
Saya juga sedih, dengan kondisi yang menyebabkan ibu saya jatuh sakit, boleh lihat kondisi ibu saya saat ini pembuluh mata sudah pecah.
Saya hanya mohon, abi mohon lihatlah ibu saya. Berilah kesempatan saya lagi.
Jangan sampai saya menyesali kedua kalinya, seperti pada saat saya kehilangan almarhum bapak saya.
Saya tahu, di lubuk hati Venna yang terdalam, Venna orang baik. Apapun itu abi selalu mencintai dan menyayangi Venna," pungkas Ferry Irawan.
(Tribunnews.com/Dian Hastuti)