News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nano Riantiarno Meninggal Dunia

Nano Riantiarno Sembunyikan Penyakit Tumor Selama 4 Tahun, Jelang Meninggal Jadi Kanker dan Menyebar

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana rumah duka aktor sekaligus Pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nano Riantiarno meninggal dunia pada hari ini Jumat (20/1/2023) akibat kanker.

Namun sebelum diketahui mengidap kanker, aktor sekaligus pendiri Teater Koma sempat mengidap tumor atau benjolan di kaki bagian kirinya selama 4 tahun.

Baca juga: Perjalanan Karier Nano Riantiarno, Wartawan dan Pendiri Teater Koma yang Meninggal Dunia

Namun kondisinya saat itu disembunyikan oleh Nano Riantiarno.

Hal itu dikatakan oleh putra Nano Riantiarno, Rangga Bhuana.

"Jadi memang selama 4 tahun beliau merasa ada bengkak, tapi nggak bilang, belakangan ini baru ngeluh sakit, jadi baru kita periksa dan ternyata udah 4 tahun," kata Rangga Bhuana di rumah duka kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Nano Riantiarno, Pendiri Teater Koma Meninggal Dunia Pagi Ini, Akan Dimakamkan Besok

Mengetahui adanya tumor yang bersarang ditubuh Nano membuat keluarga sepakat melakukan tindakan operasi pengangkatan.

"4 tahun ini sudah ada benjolan di kaki, jadi beliau operasi, paha kiri diangkat," kata Rangga.

Inilah perjalanan karier pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno. (Kolase Tribunnews / Instagram @nanoriantiarno)

Seusai operasi, pria berusia 73 tahun itu bisa diperbolehkan untuk kembali ke rumah. Namun kondisinya semakin menurun setelah mengalami masalah pada paru-parunya.

Nyatanya usai pengangkatan tumor di kaki bagian kiri sang aktor, penyakit tersebut telah menyebar ke bagian paru-paru Nano Riantiarno.

Baca juga: Nano Riantiarno Sempat Berjuang Lawan Tumor di Kaki, Sebelum Meninggal Dunia Batuk-batuk

Sehingga Nano Riantiarno didiagnosis mengidap kanker.

"Setelahnya pulang dari rumah sakit, tiba-tiba awal Desember batuk-batuk, rontgen 3 Desember, ternyata ada penyebaran ke paru-paru. Dipastikan lagi, sejak dibawa ke ICU Dharmais tanggal 27, teliti lewat Rontgen, diambil cairan paru-paru, itu yang bikin sesak napas, ya memang kondisinya kanker," ucap Rangga.

"Pada saat sesak napas, sesudah 23 itu beliau mulai makin sesak napas, banyak batuk, bukan ada lendir atau apa di tenggorokan. Akhirnya kita bawa ke ICU Fatmawati. Di 27 pindah ke ICU Dharmais. Dari 27 kami gantian berjaga sampai akhirnya pulang Senin kemarin," lanjut.

Kondisi Nano kala itu perlahan menurun, ia lebih banyak menghabiskan waktu di atas tempat tidurnya.

"Memang kondisinya, secara perlahan menurun. Kalau dibilang sakit ada, karena kelamaan berbaring. Bagian bokongnya agak sakit, lecet. Karena di paru-paru, jadinya sesak. Boleh pulang tetap membawa selang untuk mengeluarkan cairan dalam paru-paru. Itu sedikit membantu. Ya pada akhirnya napasnya deg-degan sampai ke paru-paru masih jelek dan sulit gerak," ujar Rangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini