"Itu diminta terus-menerus datang, 'silahkan tanya apa saja, silahkan mau belajar apa saja'."
"Sampai mikir 'beliau itu kiai mau-maunya ngurusin seorang tersesat kayak gini', gitu kan," katanya.
Hingga akhirnya sosok kiai itu mendoakan Dennis untuk menjadi penyiar agama.
"Tapi sampai satu titik, beliau selesai tahajud sambil nunggu adzan subuh dengan tulus sampai meneteskan air mata, minta, 'Dennis Bapak doain suatu saat Denis jadi mubaligh ya," tuturnya.
Dennis pun bingung dengan permintaan sang guru. Ia merasa belum mampu menjadi seorang pendakwah.
"(Dennis) 'Mau ngajarin apa Bapak? Orang sini pulang ke Indonesia aja pengen taubat, nggak ngerti apa-apa'," ujarnya.
Mendengar itu, sang kiai mengatakan Dennis bisa mengajari bukan mengubah orang lain
"(Kiai) 'Ya ajarin apa saja, kan tugas kita bukan mengubah manusia kalau orang berubah gara-gara setelah ngobrol sama kita, itu Allah yang mengubah, bukan kitanya'."
"(Kiai) 'Kalau orang gak jadi baik setelah ketemu ama kita, ngobrol sama kita, selagi niat kita bener tetap jadi nilai di sisi Allah, pahala di sisi Allah, nggak ada ruginya sama sekali'," pungkas Dennis.
(Tribunnews.com/Dian Hastuti)