TRIBUNNEWS.COM - Ustaz Dennis Lim membagikan perjalanan hijrahnya dari sosok bandar judi hingga dikenal sebagai seorang pendakwah tanah air.
Dennis Lim mengaku pernah bekerja pada sebuah kasino di Thailand.
Memiliki pengalaman kerja selama dua tahun, membuat Dennis Lim memutuskan berhenti dan mendirikan usaha kasino sendiri.
"Dua tahun kerja (di kasino). Lalu setelah dua tahun berhenti karena malah buka Kasino sendiri malah jadi banyak," katanya dikutip dari YouTube Trans7 Official, Senin (6/2/2023).
Sadar tidak ada akhir bahagia bekerja di dunia yang kotor, Dennis Lim mengaku memilki niat untuk berhenti.
"Nggak ada yang happy ending, tapi ya karena masih lemahnya iman nggak semua orang akhirnya berani untuk lepas dari itu semua," ungkapnya.
Baca juga: Jadi Bandar Judi di Thailand, Dennis Lim Tobat usai Dengar Dakwah Aa Gym: Langsung Beli Tiket Pulang
Itu juga yang membuatnya memiliki niat untuk kembali ke Indonesia.
"Udah pengen pulang, tapi karena masih belum bulat atau belum berani, 'di Indonesia gua ngapain? mau kerja apa? ninggalin serius ratusan juta di sini?'," terangnya.
Pria 29 tahun itu mengatakan niatnya untuk pulang itu terwujud setelah menonton tayangan kajian dari Ustaz Aa Gym.
Dennis mengaku menonton ceramah itu di saat kalah bermain judi dengan teman-teman di kasino.
"Jadi ya puncaknya ketika lagi yang lain masih pada main (judi) gitu, cuman (aku) udah kalah duluan."
"Ya jadi ya udah keluarin handphone lah nonton yang muncul (kajian Aa Gym)," paparnya.
Dari ceramah itulah yang membuat Dennis memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan meninggalkan usaha judinya.
"Di situ Allah takdirkan lisan beliau masya Allah menyampaikan suatu nasihat yang akhirnya (membuat saya) langsung beli tiket pulang," jelasnya.
Sepulangnya ke tanah air, Dennis mengatakan memperlajari ilmu agama dari guru-guru Indonesia.
"Dari pulang 15 Maret 2017 sampai ke 2019 itu pun bertemu dengan banyak guru di Bogor," ujarnya.
Saat memutuskan untuk pulang, Dennis Lim mengaku memiliki pengetahuan yang minim terkait agama Islam.
"Waktu pulang, baca Tri Qul (Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas) juga balelol sih, tanpa tajwid, masih salah-salah lah bacanya waktu itu," tuturnya.
Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan sosok kiai yang mengajar mengaji di masjid dekat lingkungan rumahnya.
"Allah yang tolong pertemukan dengan guru-guru yang (luar biasa)."
"Ada kiai bahkan kalau orang di Bogor Insya Allah kenal beliau, ngajar di masjid dekat rumah," terangnya.
Sang kiai itulah yang mengajarkan Dennis terkait dengan ilmu agama.
"(Saya) datang ke situ, Allah gerakan hati beliau beres beliau ngajar, (saya) disamperin, diminta datang ke rumah. 'Bapak mau ajarin, silakan tanya apa aja'," paparnya.
Dennis juga menyebut gurunya itu selalu mencarinya jika tidak datang padanya.
"Itu kalau misalkan bandel, nggak mau datang, diteleponin, dicari," ujar Dennis.
Dennis pun menceritakan momen saat ia menginap di rumah sang kiai dan diajak menunaikan ibadah salat tahajud bersama.
Baca juga: Cerita Awal Terjerumus jadi Bandar Judi, Dennis Lim: Lemahnya Iman, Malah Tergelincir ke Sana
"Kalau udah nginep di rumahnya dibangunin dari jam 2 malam, diajak tahajud yang bener-bener berdiri 2 jam nggak berhenti-berhenti baca surat yang panjang," ungkapnya.
Ia menyebut gurunya itu meminta Dennis untuk terus datang dan belajar bersamanya.
"Itu diminta terus-menerus datang, 'silahkan tanya apa saja, silahkan mau belajar apa saja'."
"Sampai mikir 'beliau itu kiai mau-maunya ngurusin seorang tersesat kayak gini', gitu kan," katanya.
Hingga akhirnya sosok kiai itu mendoakan Dennis untuk menjadi penyiar agama.
"Tapi sampai satu titik, beliau selesai tahajud sambil nunggu adzan subuh dengan tulus sampai meneteskan air mata, minta, 'Dennis Bapak doain suatu saat Denis jadi mubaligh ya," tuturnya.
Dennis pun bingung dengan permintaan sang guru. Ia merasa belum mampu menjadi seorang pendakwah.
"(Dennis) 'Mau ngajarin apa Bapak? Orang sini pulang ke Indonesia aja pengen taubat, nggak ngerti apa-apa'," ujarnya.
Mendengar itu, sang kiai mengatakan Dennis bisa mengajari bukan mengubah orang lain
"(Kiai) 'Ya ajarin apa saja, kan tugas kita bukan mengubah manusia kalau orang berubah gara-gara setelah ngobrol sama kita, itu Allah yang mengubah, bukan kitanya'."
"(Kiai) 'Kalau orang gak jadi baik setelah ketemu ama kita, ngobrol sama kita, selagi niat kita bener tetap jadi nilai di sisi Allah, pahala di sisi Allah, nggak ada ruginya sama sekali'," pungkas Dennis.
(Tribunnews.com/Dian Hastuti)