News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serial Netflix

Sutradara In the Name of God: A Holy Betrayal Sebut JMS Lebih Parah dari yang Terlihat di Dokumenter

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sung Hyun peristiwa tragis yang ditampilkan dalam In the Name of God: A Holy Betrayal hanyalah 10 persen dari aslinya.

TRIBUNNEWS.COM - Sutradara In the Name of God: A Holy Betrayal sebut kultus JMS 10 kali lebih buruk dari yang terlihat dalam dokumenter.

Serial dokumenter Korea terbaru Netflix, In the Name of God: A Holy Betrayal tengah jadi berbincangan hangat warganet.

In the Name of God: A Holy Betrayal mengangkat tentang empat kultus aliran sesat di Korea.

Total ada delapan episode dalam In the Name of God: A Holy Betrayal.

Dalam serial tersebut, para korban yang terkena dampak kejahatan para pemimpin kultus memberikan kesaksiannya.

Sutradara sekaligus produser In the Name of God: A Holy Betrayal, Cho Sung Hyun, menceritakan pengalamannya dalam membuat dokumenter ini.

Poster In the Name of God: A Holy Betrayal (MyDramaList)

Baca juga: Link Nonton In the Name of God: A Holy Betrayal, Ungkap Kisah Pemimpin Kultus Sesat di Korea Selatan

Mengutip laman Koreaboo, Cho Sung Hyun mengungkap alasan ide pembuatan In the Name of God: A Holy Betrayal muncul.

Rupanya, Cho Sung Hyun mengenal banyak orang yang terpengaruh oleh aliran sesat.

“Sejak saya masih muda, banyak orang di sekitar saya yang menjadi korban aliran sesat," kata Cho Sung Hyun.

Sutradara dan produser In the Name of God: A Holy Betrayal, Cho Sung Hyun.

"Setelah saya mulai membuat dokumenter, topiknya hampir seperti pekerjaan rumah bagi saya,” sambung Cho Sung Hyun.

Setelah bertahun-tahun mempelajari dan mengamati sekte-sekte ini, dia mengusulkan untuk membuat serial dokumenter tentang kultus sesat ke Netflix.

Adegan pertama In the Name of God: A Holy Betrayal menampilkan cuplikan wawancara dengan Maple Yip.

Maple Yip adalah korban dari kultus Christian Gospel Mission (JMS).

Dalam 10 menit pertama, penonton disuguhkan dengan pengakuannya bahwa Maple Yip dilecehkan secara seksual oleh pemimpin JMS, Jeong Myeong Seok.

Cuplikan adegan In the Name of God: A Holy Betrayal.| Maple Yip, mantan pengikut kultus JSM sekaligus korban pelecehan seksual Jeong Myeong Seok.

Rekaman suara tersebut Maple Yip membeberkan bukti Jeong Myeong Seok menyerangnya.

Sung Hyun mengungkap kebenaran yang lebih mengejutkan.

Ia menyebut peristiwa tragis yang ditampilkan dalam serial dokumenter ini hanyalah 10 persen dari kenyataan.

“Saya sadar ada kontroversi mengenai konten seksual, tapi yang penting semua yang dikatakan itu benar."

"Sulit bagi kami untuk mendengarkan konten sambil mengumpulkan kesaksian karena ceritanya sangat traumatis," papar Sung Hyun.

Baca juga: Sinopsis Serial In The Name of God A Holy Betrayal, Kisah Nyata 4 Sekte Sesat di Korea Selatan

Cuplikan serial In The Name of God: A Holy Betrayal (Netflix Asia)

"Namun demikian, kami harus mengatakan yang sebenarnya, dan kami hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan yang menurunkan 'level' menjadi sepersepuluh dari kenyataan," sambung Sung Hyun.

Sung Hyun mengungkap alasan dirinya menambahkan rekaman suara pada adegan pertama serial tersebut.

Meskipun audiens akan merasa mengganggu dan sulit untuk mendengarkan, dia percaya bahwa anggota JMS akan menonton serial dokumenter karena penasaran.

Ia ingin sepuluh menit pertama menunjukkan kepada mereka semua yang perlu mereka ketahui tentang kultus tersebut.

Sambil menyoroti empat sekte melalui dokumennya, dia mengatakan bahwa dia fokus pada peristiwa dan agama yang sangat merusak martabat manusia.

Sung Hyun ingin mendekati area yang paling aktif dibagikan dan diinformasikan oleh para korban.

Dia juga mengumumkan rencana tak terduga untuk musim kedua.

"Saya tidak punya rencana untuk membuat season 2 bahkan ketika acara ini pertama kali dirilis."

"Tetapi saya berubah pikiran ketika saya melihat orang-orang meninggalkan sekte setelah menonton In The Name Of God: A Holy Betrayal," ucap Sung Hyun.

Terakhir, dia membagikan keprihatinannya kepada siapa pun dalam kultus sesat.

"Agama kultus membuat orang merasa bahwa kebahagiaan itu negatif dan berdosa."

"Jika ada yang menghadiri gereja seperti itu, saya harap mereka segera menyadarinya,“ tutup Sung Hyun.

(Tribunnews.com/Dipta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini