"Sementara gue rasanya mau bilang 'tenang dulu dong bro, apa yang lu bilang? Kalau lu bilang begitu, terus yang tadi konser siapa? Setan? Hantu? Tapikan kita nggak bisa ngomong kan kayak kita mau ngomong dibentak. Kita dibilang nggak mau konser, terus tadi siapa yang konser," ungkapnya.
3. Dapat ancaman pembunuhan
Dalam ruangan, Ian Kasela yang hanya bertiga bersama Moldy dan Seno diancam akan dibunuh oleh oknum dari penyelenggara.
Ian yang sempat berusaha bangkit untuk berbicara didorong dan diancam akan dibunuh di Johor jika berani macam-macam.
"Gua mau coba bangkit lagi gua dibentak lagi, 'You mati, you orang Indonesia tidak boleh macem macem di sini' gitu," terang Ian.
"Dia sampai bilang, kalau bahasa kita ya, 'Kalau gua denger lo masih sekitar sini, Kuala Lumpur, Johor, sekitarnya, lo semua mati'. Berkali-kali ya tanpa alasan yang jelas," bebernya.
4. Lapor Polisi Johor
Tak mau tinggal diam, Ian yang merasa keselamatan dirinya berserta keluarga mereka membuat laporan di kepolisian Johor.
Barulah setelah itu pihak yang membuat ancaman ditahan oleh kepolisian Johor karena dugaan tindak pengancaman.
"Maka setelah itu kita buat laporan. Radja berhubungan dengan pihak organization, kita kontrak dengan EO. EO kontrak dengan Majestik Johor," beber Ian.
"Kita tidak ada pertemuan apa apa. Kita hanya bertemu satu kali dan itu pun tidak panjang lebar bicara," lanjutnya.
Tapi tak sampai 24 jam pelaku pengancaman sudah dibebaskan karena bisa membayar biaya jaminan. Hal itu kemudian membuat Ian khawatir akan ada dendam.
"Pagi tadi kami dapat kabar, informasi ternyata dua pelaku pengancaman pembunuhan terhadap kami di Johor Malaysia itu tadi pagi dibebaskan," jelas Ian.
5. Minta perlindungan ke Mabes Polri