TRIBUNNEWS.COM - Film Navalny, menampilkan oposisi Rusia yang diracuni agen saraf dan hampir kehilangan nyawanya, memenangkan Oscar untuk kategori Documentary Feature.
Ini adalah film dengan kepedihan politik yang jelas setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Dikutip Al Jazeera, Navalny merupakan kritikus Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang paling vokal.
Sutradara Daniel Roher menerima pialanya pada Minggu (12/3/2023) dengan mengatakan mendedikasikannya untuk Navalny dan semua tahanan politik di seluruh dunia.
“Alexei, dunia tidak melupakan pesan penting Anda kepada kita semua: kita tidak boleh takut menentang diktator dan otoritarianisme di mana pun ia muncul,” kata Roher.
Istri Navalny, Yulia Navalnaya bergabung dengan Roher di atas panggung.
Baca juga: Profil Alexei Navalny, Kritikus Vladimir Putin yang Juga Merupakan Pemimpin Oposisi Rusia
“Alexei, saya memimpikan suatu hari Anda akan bebas dan negara kita akan bebas. Tetap kuat, sayangku," ucapnya.
Navalny telah merilis banyak laporan tentang korupsi di Rusia dan pemerintahan Putin.
Ia menjadi sosok yang populer dan menggalang dukungan di antara orang Rusia yang berpikiran sama.
Film ini menjadi hit di Festival Film Sundance di mana ia memenangkan penghargaan penonton dokumenter dan penghargaan favorit festival.
Di akhir film, Navalny ditanya apa pesannya kepada rakyat Rusia jika dia terbunuh.
"Kamu tidak diizinkan untuk menyerah," katanya.
Navalny mengalahkan nominasi dokumenter lainnya.
Dikutip laman resmi Oscar, empat nominasi lainnya yakni All That Breathes; All the Beauty and the Bloodshed; Fire of Love; and A House Made of Splinters.
Baca juga: Rusia Tambah Hukuman 9 Tahun Terhadap Kritikus Kremlin Alexey Navalny, Barat Mengecam