TRIBUNNEWS.COM - Ayah mendiang Edelenyi Laura Anna, Edelenyi Gabor, menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (16/3/2023) dini hari waktu Hungaria.
Edelenyi Gabor alias Papa Gabor menderita penyakit serius bahkan sejak Laura Anna masih hidup.
Papa Gabor divonis menderita kanker laring.
Sejak divonis kanker laring, papa Gabor harus menggunakan alat bantu pernafasan yang dipasang di lehernya.
Dikabarkan oleh kakak Laura Anna, Greta Iren, papa Gabor meninggal dalam usia 74 tahun.
Baca juga: Gaga Muhammad Divonis 4,5 Tahun, Ayah Laura Anna: Saya Kasihan Dia, Masih Muda Harus Dipenjara
Informasi tersebut dibagikan pertama kali oleh Greta Iren melalui unggahan Instagram story-nya.
"Telah pulang ke Rumah Bapa di Surga
dalam damai sejahtera Kristus pada hari
Kamis, 16 Maret 2023, di Hungaria pada dini hari waktu setempat.
Papa dan Keluarga kami yang terkasih,
Edelenyi Gabor di usia 74 tahun," tulis Greta Irene.
Greta Irene juga miminta kerendahan hati agar pihak-pihak yang mengenal Edelenyi Gabor mau memaafkan kesalahan mendiang.
Ia berdoa agar dosa-dosa sang ayah diampuni Tuhan Yang Maha Esa dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.
Lantas, apa saja gejala dan penyebab dari kanker laring ini?
Dikutip dari laman Kementrian Kesehatan, kanker laring/tenggorokan termasuk kategori kanker yang berkembang di faring (tenggorokan) dan laring (kotak suara) atau amandel.
Kanker ini merupakan tumor ganas yang tumbuh dan berkembang di area tenggorokan.
Tumor ini berasal dari sel-sel yang menjadi berlipat ganda jumlahnya secara tidak terkendali.
Kanker tenggorokan juga dapat mempengaruhi bagian tulang rawan (epiglotis) yang berfungsi sebagai penutup tenggorokan.
Kanker ini timbul karena sel-sel di tenggorokan mengalami mutasi genetik.
Penyebab kanker laring
Kanker tenggorokan terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi gen pada sel-sel tenggorokan.
Mutasi inilah yang memicu pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali.
Penyebab di balik proses mutasi tersebut belum diketahui secara pasti.
Tetapi ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker tenggorokan, yaitu:
- Kebiasaan merokok.
- Kecanduan alkohol.
- Infeksi virus HPV (Human Papillomavirus) atau penyakit asam lambung (GERD).
- Kondisi kesehatan gigi yang tidak terjaga dengan baik.
- Kebiasaan kurang mengonsumsi buah dan sayur.
- Sistem imun yang lemah (misalnya akibat penyakit HIV/AIDS, malnutrisi, atau mengonsumsi obat imunosupresan).
- Penyakit keturunan, seperti anemia Fanconi atau ataxia telangiectasia.
Gejala Kanker Tenggorokan
Saat sel-sel kanker mulai tumbuh dan berkembang, akan muncul gejala dan keluhan.
Keluhan dan gejala yang bisa terjadi saat seseorang mengalami kanker tenggorokan antara lain :
- Sulit menelan
- Suara serak
- Bicara pelo
- Batuk kronis
- Sakit tenggorokan
- Telinga yang sakit atau berdengung
- Benjolan di leher
- Penurunan berat badan drastis
(Tribunnews.com/Rinanda)