News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Grup Band Radja Diancam di Malaysia

Soal Pengancaman Band Radja Usai Konser di Malaysia, Moldy Sebut Pelaku Songong, Tak Ada Niat Baik

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Band Radja usai menyambangi Mabes Polri untuk meminta perlindungan, ditemui di Mabes Polri Jakarta Selatan, Senin (13/3/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Band Radja buka suara terkait pernyataan pihak penyelenggara konser terkait dugaan penyekapan dan pengancaman. 

Ian Kasela, vokalis Radja, mengaku masih kecewa dan kesal terhadap tindakan terduga para pelaku.

"Jadi yang kita sesalkan banget ya itu (pernyataan pihak penyelenggara)," kata Ian Kasela saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Ada Kesalahpahaman di Balik Ancaman Pembunuhan Band Radja di Johor Malaysia, Ini Duduk Perkaranya

Kekesalan dirasakan Ian Kasela dkk melihat salah satu terduga pelaku tidak mengakui perbuatannya. 

Walaupun satu diantara dua terduga pelaku telah membicarakan kasus tersebut dengan Konsultan Jendral Republik Indonesia (KJRI) yang berada di Johor, Malaysia. 

"Tapi yang disesalkan itu terupdatenya ini adalah, mereka memang katanya menyatakan permohonan maaf. Pelaku ini mengakui setelah diperiksa, terus memberikan uang jaminan, mereka lepas dulu, sementara proses berjalan mereka mencoba pendekatan melalui bapak Sigit, perwakilan dari KJRI yang berada di Johor," ungkap Ian Kasela. 

"Cuma yang saya sesalkan, satu orang dari dua orang pelaku kan mereka berdua ya, yang satu berani datang menghadap dengan niat tulus mungkin, ditemenin oleh CEO-nya mereka, tapi yang mengancam ini kok tidak datang?" lanjut Ian Kasela. 

Hal sama juga dirasakan oleh Moldy sang gitaris, dimana pelaku dugaan pengancaman tidak berani dan seakan-akan menantang panggilan KJRI. 

"Sementara pelaku utama dengan songongnya tidak mau datang menghadap KJRI. Padahal KJRI itu perwakilan bangsa Indonesia yang ada di sana," ungkap Moldy. 

Diberitakan sebelumnya, pihak penyelenggara konser, Mimosa Event & Entertainment buka suara buntut dugaan pengancaman terhadap band Radja melalui laman Instagram @mee2_events. 

Dalam keterangan, Mimosa menegaskan bahwa kejadian tersebut hanya sebuah kesalahpahaman.  

"Kami ingin menginformasikan bahwa laporan tersebut tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan merupakan hasil dari kesalahpahaman mengenai komitmen komersial dan operasional selama acara berlangsung," tulis keterangan tersebut.  

Kemudian kesalahpahaman tersebut berawal dari diskusi yang berlangsung antara kedua belah pihak.  

Pihak penyelenggara bahkan menegaskan bahwa Radja tidak tahu persis pokok permasalahan dalam diskusi yang terjadi diantara promotor dan manajemen Radja.  

"Grup Radja sama sekali tidak mengetahui semua masalah yang diangkat sebelum dan selama konser karena semua komunikasi antara penyelenggara dan grup hanya melalui Manajer Lokal grup," ujar penyelenggara.  

"Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian informasi yang seharusnya diterima oleh kelompok yang terlibat dari pihak penyelenggara," tambahnya.  

Pihak penyelenggara turut meminta maaf kepada Radja atas kekhawatiran dan masalah yang terjadi.  

"Pihak penyelenggara sangat menyesalkan kejadian tersebut dan dengan tulus meminta maaf kepada Radja Group atas kejadian tersebut," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini