TRIBUNNEWS.COM - Batalnya penampilan BLACKPINK bersama Lady Gaga di Gedung Putih menuai berbagai komentar.
Beredar isu batalnya aksi BLACKPINK dan Lady Gaga dipicu karena Pemerintah Amerika Serikat meminta bayaran untuk acara tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korea Selatan tegas membantah.
Seperti diketahui, penampilan girl grup BLACKPINK awalnya dijadwalkan untuk kunjungan kenegaraan presiden Korea Selatan ke Washington akhir bulan April ini.
“Pertunjukan budaya diangkat sebagai salah satu dari banyak ide yang berbeda, dan kami belum pada tahap membahas biayanya,” kata Kemenlu Korea Selatan dikutip dari koreajoongangdaily, Rabu (5/4/2023).
“Seperti yang sudah diumumkan oleh kantor kepresidenan, jadwal kunjungan ke Amerika Serikat saat ini tidak termasuk pertunjukan budaya,” lanjutnya.
Baca juga: Lisa BLACKPINK dan Chaeryeong ITZY Gunakan Gaun yang Sama tapi Miliki Gaya dan Kesan yang Berbeda
Berbagai spekulasi negatif beredar di masyarakat terkait penggantian penasihat kebijakan luar negeri di bawah pemerintahan Yoon Suk Yeol.
Terlebih kebijakan baru tersebut dibuat kurang dari sebulan sebelum kunjungan kenegaraan Yoon ke Amerika Serikat.
Kunjungan Yoon ke Amerika Serikat menandai kunjungan kenegaraan pertama oleh presiden Korea ke Amerika Serikat dalam 12 tahun.
Agenda tersebut sekaligus untuk merayakan tahun ke-70 aliansi antara kedua negara.
Berbagai media melaporkan bahwa Penasihat Keamanan Nasional, Kim Sung-han mengabaikan laporan kepada presiden tentang penjadwalan acara budaya bersama, yaitu tawaran AS untuk mengundang BLACKPINK tampil pada makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Biden bersama penyanyi Lady Gaga.
Gagasan untuk acara budaya bersama dilaporkan diusulkan oleh ibu negara AS, Jill Biden.
YG Entertainment juga mengkonfirmasi pada 28 Maret bahwa mereka telah menerima tawaran untuk BLACKPINK tampil di makan malam kenegaraan pada 26 April.
Sementara itu, Kim mengundurkan diri dari jabatannya pada 29 Maret.
Bersamaan dengan pengunduran dirinya, Kim juga mengungkapkan harapan agar kontroversi yang dia sebabkan tidak lagi menjadi beban diplomasi dan administrasi negara.
Baca juga: YG Entertainment Benarkan BLACKPINK Dapat Tawaran Kolaborasi dengan Lady Gaga di Gedung Putih
Pengunduran dirinya mengikuti serangkaian penggantian dalam tim kebijakan luar negeri Yoon.
Termasuk sekretaris urusan luar negeri kepresidenan, Lee Moon-hee dan kepala protokol, Kim Il-bum.
Diketahui, Kim Il-bum mengundurkan diri pada 10 Maret tepat sebelum kunjungan Yoon ke Jepang untuk pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Kantor kepresidenan mengkonfirmasi Jumat (31/3/2023) bahwa konser BLACKPINK tidak akan terjadi.
Mantan Duta Besar Korea untuk Amerika Serikat Cho Tae-yong diangkat sebagai penasihat keamanan nasional berikutnya pada hari yang sama dengan pengunduran diri Kim.
Cho pada hari Senin melakukan panggilan pertamanya dengan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, untuk membahas kunjungan kenegaraan yang akan datang dan masalah bilateral lainnya.
Sullivan mengungkapkan penghargaannya yang mendalam atas kontribusi signifikan Cho yang dibuat untuk memperkuat hubungan Korea-AS.
Melalui sebuah pernyataan pihak kantor kepresidenan, Sullivan berharap dapat bekerja sama dengan Cho untuk lebih memperkuat aliansi Korea-AS kata dalam, Senin (3/4/2023).
Cho memuji komunikasi dan kerja sama yang erat antara dewan keamanan nasional kedua negara dalam proses memulihkan aliansi bilateral sejak peresmian pemerintahan Yoon, kata kantor kepresidenan.
(Tribunnews.com/Dipta)