TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Sendy Siregar mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan oleh kekasihnya yang juga merupakan seorang politikus berinisial FH.
Sendy Siregar yang sebelumnya melaporkan dugaan ancaman pembunuhan ke Polda Metro Jaya turut membeberkan kronologisnya.
Dalam laporannya tersebut, Sendy Siregar mengaku dirinya mendapatkan perlakuan ancaman pembunuhan dengan ditodong senjata pisau.
Sendy Siregar dibuat kaget sekaligus ketakuan dengan tingkah kekasihnya.
"Ancaman yang diterima itu, kronologinya kenapa saya bisa melaporkan saudara FH ke Polda Metro Jaya karena dia sudah menodong saya dengan pisau dan termasuk ancaman dia mau membunuh saya," ucap Sendy Siregar di kawasan Senayan Jakarta Selatan, Minggu (9/4/2023).
Baca juga: Sendy Rilis Single Perdana Kisah Dalam Hati Setelah Sukses Jadi Profesional
Selain menodong dengan pisau, Sendy Siregar turut menyebut kata-kata ancaman yang datang dari FH.
Menurut pernyataannya, FH merupakan sosok yang temperamen sehingga mudah mengeluarkan kata kasar hingga memukul.
"Kata-katanya dengan menodong pisau itu dia bilang ke saya, 'Kalau kau belum pernah bunuh orang. Kalau saya pernah bunuh orang. Kubunuh kau, pergi kau dari sini' seperti itu," kata Sendy seraya menirukan FH.
"Intinya dia memang temperamen. Jadi setiap ada hal apa pun, hal kecil apa pun ya tetap temperamen," ucap Sendy.
Diketahui, Sendy Siregar mengaku sudah empat bulan tinggal bersama FH.
Pada titik itulah ia mulai merasakan sifat kasar dari FH.
Lebih lanjut, Sendy Siregar mengatakan FH sempat datang ke rumah dan berjanji tidak melakukan pengancaman lagi.
Kendati demikian, hal tersebut hanyalah buaian janji manis belaka, tidak ada iktikad baik dari FH setelahnya.
"Kalau nggak mukul, maki, ya kayak gitu, kata-katanya ngancam," lanjutnya.
Namun hingga kini pun Sendy juga belum mengungkapkan siapa politisi berinisial FH yang diduga melakukan pengancaman pembunuhan pada dirinya.
Pasca kejadian tersebut, Sandy Siregar mengalami trauma.
Bahkan, ia sampai harus berobat ke psikiater.
"Saya sempet ada trauma akhirnya saya ke Rumah Sakit MMC ke psikiater ya. Saya setelah kejadian itu sampai sekarang masih konsumsi obat. Panik juga ya, was-was, cemas, sama saya dikit-dikit tangan saya gemetar," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Rinanda/Bayu Indah Permana)