TRIBUNNEWS.COM - Simak profil Ravi VIXX dalam artikel ini.
Ravi jadi sorotan pasca umumkan hengkang dari boy group VIXX.
Keputusan Ravi VIXX ini merupakan buntut kasus penyelewengan wajib militer yang menjeratnya.
Siapakah sosok Ravi VIXX ini?
Mengutip laman kprofiles.com, Ravi rapper dan penulis lagu boy group VIXX.
Ravi debut pada Mei 2012 bersama VIXX dengan lagu Super HERO.
Baca juga: Dituntut 2 Tahun Penjara, Ravi Tinggalkan VIXX dan Minta Maaf soal Kasus Hindari Wamil
Dua tahun kemudian, Ravi melakukan debut solonya dengan album R.EAL1ZE.
Ia juga merupakan CEO dari GROOVL1N dan THE L1VE.
Nama kelahirannya adalah Kim Won Sik dan ia menganut agama Buddha.
Ravi lahir di Seoul, 15 Februari 1993, saat ini ia berusia 30 tahun menurut perhitungan Korea.
Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara, Ravi memiliki seorang adik perempuan yang lahir di tahun 1995.
Arti nama panggung Ravi adalah menawan.
Ia pernah menempuh pendidikan di Seoul Jamdong Elementary School, Jamsil Junior High School dan Jamshin High School.
Ravi lalu melanjutkan pendidikan kuliahnya di Baeksuk University mengambil jurusan practical music.
Selama berkecimpung di industri musik, Ravi berada di bawah naungan Jellyfish Entertainment.
Namun pada 24 Mei 2019 ia memutuskan tidak memperpanjang kontraknya dengan Jellyfish Entertainment.
Pada Juni 2019 Ravi mendirikan label hip-hopnya sendiri dengan nama GROOVL1N.
Selang dua tahun, tepatnya pada 20 Juli 2021, Ravi mendirikan label barunya, L1ve.
Terseret Kasus Pemalsuan Rekam Medis
Baca juga: Ravi Hengkang dari VIXX, Tulis Permintaan Maaf Terkait Kasus Penyelewengan Wajib Militer
Wajib militer adalah dinas militer wajib yang dilakukan oleh semua pria Korea Selatan di bawah usia 30 tahun.
Awal tahun ini, dilaporkan bahwa sekelompok broker ditangkap atas tuduhan penyelewengan terkait wajib militer.
Broker tersebut memperkenalkan klien mereka ke ahli saraf di sebuah rumah sakit besar di Seoul kemudian memberi mereka diagnosis medis epilepsi palsu.
Hal itu dilakukan agar klien mereka dibebaskan dari wajib militer atau menerima tugas militer yang lebih rendah.
Broker ini kemudian dilaporkan mempromosikan diri dengan mengatakan layanan mereka digunakan oleh seorang rapper idola terkenal, yang kemudian terungkap rapper itu adalah Ravi VIXX.
Pada 11 April, sidang pertama diadakan untuk delapan orang termasuk Ravi, rekan satu labelnya Nafla, dan co-CEO label GROOVL1N "A" dengan tuduhan melanggar Undang-Undang Dinas Militer.
Ravi dituduh mempekerjakan seorang broker militer, yang membantunya menunjukkan gejala epilepsi palsu selama pemeriksaan militer.
Hal ini memungkinkannya untuk melayani sebagai agen layanan sosial dan tidak bertugas sebagai tentara.
Permintaan Maaf Ravi
Di persidangan, jaksa penuntut meminta hukuman dua tahun penjara untuk Ravi dan "A" serta dua tahun enam bulan untuk Nafla.
Tanggal sidang vonis belum ditetapkan.
Setelah itu, Ravi menulis permintaan maaf di Instagram pribadinya.
"Halo, ini Ravi.
Pertama-tama, saya meminta maaf kepada semua orang yang telah dirugikan dan disakiti oleh kesalahan yang saya lakukan.
Di masa lalu, saya ditugaskan untuk menjalani pelayanan publik karena penyakit yang saya miliki, dan saya menunda tugas saya sampai saya mencapai titik di mana sulit untuk menunda tugas saya lebih jauh lagi.
Saya adalah satu-satunya artis di perusahaan yang menghasilkan keuntungan, dan tanggal pelaksanaan kontrak yang ditandatangani sebelum COVID-19 ditunda tanpa kepastian, sehingga dengan beban biaya pembatalan kontrak, saya nekad untuk menunda wajib militer saya.
Dengan putus asa, saya membuat keputusan yang bodoh, dan ketika kekhawatiran saya tentang perusahaan dan masalah kontrak diselesaikan, saya secara sukarela mendaftar untuk layanan publik dan menjalankan tugas saya sejak Oktober tahun lalu.
Saya ingin meminta maaf dengan tulus kepada pasien epilepsi dan keluarga mereka yang pasti telah terluka oleh keputusan salah yang dibenarkan sendiri yang saya buat dalam proses ini bersama dengan semua orang yang menjalankan tugasnya bahkan saat ini.
Selanjutnya, saya dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang terluka oleh saya dan kepada para penggemar yang dengan penuh semangat mendukung hidup saya di luar keberadaan saya sebagai artis karena membuat Anda semua mengalami perasaan bahwa waktu yang kita habiskan bersama telah berantakan.
Saya ingin menjadi seseorang yang dapat Anda banggakan, tetapi saya tidak punya alasan untuk menunjukkan sisi diri saya yang memalukan.
Dibandingkan dengan perasaan berharga semua orang yang dikembangkan dengan tulus dalam jangka waktu yang lama, saya pikir saya sangat kurang.
Terakhir, saya memutuskan untuk meninggalkan VIXX agar tidak ada kerugian lebih lanjut yang diberikan kepada anggota tim yang dirugikan karena kesalahan saya.
Saya dengan tulus berterima kasih kepada semua anggota yang telah bersama saya selama 11 tahun, dan saya merasa sangat menyesal.
Saya sangat berharap bahwa tidak akan ada lagi kerugian yang disebabkan oleh upaya berharga para anggota karena saya.
Saya pikir saya adalah orang yang banyak kekurangan dan masih harus banyak belajar.
Saya pikir itu adalah tanggung jawab saya untuk menerima semua kritik atas insiden ini.
Semakin Anda memarahi saya, semakin saya akan bertobat dan belajar darinya.
Saya tahu betul bahwa kata-kata permintaan maaf saya yang sederhana tidak membuat kesalahan saya hilang.
Saya akan terus belajar dan bekerja keras agar saya bisa hidup sebagai orang yang lebih baik dengan merenungkan momen ini tanpa melupakannya.
Saya dengan tulus meminta maaf."
(Tribunnews.com/Dipta/Tiara Shelavie)