News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disk Jockey Dina Subono Kembali pada Hakikat Manusia Paling Mulia

Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Disk Jockey Dina Subono.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Toni Bramantoro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan seseorang, apapun profesinya.

Untuk Dina Subono musik menjadi salah satu sarana merayakan kehidupan.

“Kita hidup untuk satu hal yaitu; keindahan. Ada dimensi batin, dan hidup kita itu sesungguhnya sangat musikal,” ungkap Dina Subono, memulai percakapan dengan wartawan di Jakarta, Rabu (07/06/2023).

Sutradara film yang juga pemusik ini berpendapat, bahwa motif kebudayaan yang memiliki pengaruh paling mendalam terhadap jiwa manusia adalah musik.

“Musik dapat menuntun kita memperluas pengalaman dengan cara yang unik. Musik lahir dari kreativitas, pergulatan, persahabatan, respon dari berbagai dimensi kehidupan yang beragam. Mengorganisasikan situasi baru,” tutur seniman serba bisa ini.

Ketika ditanya mengenai varietas musiknya, Dina mengaku menyukai aliran Electronic Dance Music (EDM), serta memilih jalan sebagai seorang Disk Jockey (DJ).

“Aku suka musik Deep Tech, musik Future House dan Electronic Dance Music (EDM),” kata DJ juga sutradara film pendek yang baru merampungkan karyanya berjudul ‘Cintanya Cinta Raga’ ini.

Baca juga: Bentengi Stigma Negatif Disk Jockey, Vibin by Doms DJ Gelar Bentuk Karakter DJ Pemula

Pekerjaan atau hobi sebagai DJ, menurut Dina, banyak diambil orang karena eksistensi musiknya yang terus berkembang dan tidak pernah pudar.

“Aku menyukai profesi sebagai DJ sejak tahun 2010. Berawal dari suka genre musiknya. Lalu ikut perform sebagai DJ di event. Akhirnya sampai sekarang aku sebagai DJ,” jelas Dina.

Di bulan Juni ini, Dina Subono juga akan tampil dalam session “90’s Zone in Conjunction With Gemini Night,” yang digelar di sebuah klub di kawasan Jakarta Selatan, Jum’at (16/06/2023) mendatang.

Event tersebut digelar oleh Jakarta Classic Disco. Sebuah perayaan gemilang yang juga menampilkan para DJ fenomenal dan legendaris. Performa cekatan para DJ Senior Classic Disco dari berbagai club yang eksis sejak tahun 90-an.

“Diajak perform karena aku suka lagu vintage house dan koleksi lagu-lagu original classic disco juga,” tutur Dina Subono.

Selain Dina Subono, akan tampil Iwan Blow (Ebony), Yunie Bosman, NC (Fire) Bobo, Indigo (Deville) Torel (M Club), Sandra, Dinno Lokollo (Zona), Gatot (Bandung) dan menampilkan aktor Donny Kesuma sebagai Master Ceremony.

“Aku suka dari kemampuan dan eksistensi mereka. Mereka itu fokus dengan genre Classic Disco dari awal berkarir. Jadi sudah paham betul dengan flow music selection yang disukai audience dan penempatan waktu dari urutan persembahan lagu-lagu yang diputar saat perform DJ,” papar Dina.

Keberadaan musik DJ di Indonesia, kata Dina, cukup dinamis dan berkembang. Muncul berbagai genre baru, seperti Future House, dan khususnya musik-musik EDM yang lebih bervariasi. Jenis musik tersebut memang sedang naik daun setidaknya dalam satu dekade terakhir.

“Proses penciptaan tidak pernah stagnan dalam kehidupan. Dinamisnya kehidupan menjadikan seni sebagai upaya pencarian diri untuk aktif berkreasi menciptakan berbagai karya,” kata seniman yang juga konsultan hukum ini.

Di industri hiburan di Indonesia Dina Subono bukan orang baru. Sebelum terjun sebagai sutradara, penyandang gelar akademik S2 Magister Kenotariatan lulusan Universitas Pancasila Jakarta ini, mengawali karirnya sebagai pemain film dan sinetron.

Selain Disc Jockey (DJ), ia juga produser, dan aktris film. Salah satu film yang pernah dibintanginya adalah film layar lebar ’Ayu Anak Titipan Surga’ produksi tahun 2015. Dina berperan sebagai Bu Susi dalam film tersebut.

Ia baru saja menyelesaikan shooting film ‘Cintanya Cinta Raga.’ Film ini merupakan nukilan kedua selepas film pendek yang disutradarainya bertajuk 'Tiga Mata' yang film pertamanya tersebut masuk dalam jajaran The Top 60 Finalists Indonesian Short Film Festival (ISFF) SCTV 2016.

Keseriusan Dina Subono di dunia seni sehaluan dengan ketekunannya di berbagai profesi. Ia seorang pemusik, pembuat film, penggiat seni teater, sekaligus konsultan hukum dan pengusaha muda yang gigih.

Semua sektor seni baginya adalah media ekspresi. Ruang kontemplasi sebagai hal mendasar yang dapat memberi impresi terhadap jiwa. Menciptakan sesuatu yang indah, baik pemikiran, tindakan, dan karya. Mengisi hidup lebih bermakna.

Di dunia hukum dan bisnis, Dina Subono ingin membela hak masyarakat menegakkan keadilan. Membangun kekuatan ekonomi berkeadilan guna membantu orang yang lemah.

“Seni, keadilan, dan kemaslahatan. Kebenaran mewujud dalam relasi dengan sesama dan dalam keutuhan ciptaan-Nya. Kembali pada hakikat manusia yang paling mulia. Memanusiakan manusia dalam hubungan bermartabat,”  jelas Dina Subono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini