"Pergaulannya nggak baik, nggak mau diatur, cuma Michelle doang yang nggak mau diatur, yang lainnya tuh baik banget," imbuhnya.
Tak hanya itu, wanita berusia 42 tahun tersebut juga mengaku putrinya sempat ingin bekerja menjadi pelayan restoran hingga buka usaha.
Namun, Pinkan tak memberi izin dan meminta Michelle untuk kembali ke rumahnya atau tinggal bersama suami pertamanya.
"Terakhir dia minta urusin KTP karena dia mau jadi waiters di restoran."
"Minta surat izin usaha mau kerja, saya nggak mau kasih, 'Saya maunya kamu pulang ke rumah atau ke rumah papamu, jangan di jalanan'," paparnya.
Lebih lanjut, Pinkan benar-benar tak mengetahui pelecehan seksual yang dialami Michelle lantaran dirinya tak selalu di rumah.
Pinkan pun berusaha untuk bekerja keras demi menghidupi anak-anaknya.
"Saya nggak tau, saya kan nggak selalu di rumah, saya harus banting tulang, saya selalu biayain rumah tangga tuh sampai kalau boleh tangan saya buntung, sampai buntung deh."
"Saya tuh cuma taunya cari uang untuk anak-anak, makanya ketika kejadian itu terjadi, saya nggak tau kejadiannya karena saya bukan Tuhan yang tau kejadiannya," lanjutnya.
Tak dipungkiri, Pinkan merasa hancur hingga hampir gila saat mengetahui Michelle menjadi korban pelecehan seksual oleh suami keduanya.
Hal itu membuatnya mengusir Steve meski sang suami rindu anak-anaknya.
"Terus dia cerita, saya dengar terus saya syok hampir gila, hancur seorang ibu."
"Makanya saya usir kan, tapi satu dan lain hal kadang-kadang dia mau ketemu anaknya kecil-kecil," bebernya.
Pinkan pun memberi izin Steve untuk menemui anak-anaknya dan berpesan kepada Michelle untuk mengunci pintu saat sang suami ke rumah.
"Saya bolehin ketemu, ketika itu terjadi lagi kan, Michelle minta tolong 'Tolong dong amanin saya'."
"'Oh ya harus, pokoknya kalau ada daddy pulang, kamu tau mobilnya, langsung kamu masuk kamar, kunci kamarnya'," tutup Pinkan Mambo.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Pinkan Mambo dan Michelle Ashley