Meski Rio Motret tak menyebut nama, sosok COO PT Capella Swastika Karya pemegang lisensi MUID ini mengarah pada Safa Attamimi.
Diketahui, ajang Miss Universe Indonesia saat ini lisensinya dipergang PT Capella Swastika Karya dengan Poppy Capella sebagai CEO.
Sejak awal jumpa pers Miss Universe Indonesia 2023, Safa Attamimi sudah diperkenalkan sebagai COO.
Netizen pun memburu akun Safa Attamimi di sosial medianya yakni @safa.attamimi dan @safa.attamimi7.
Sayangnya 2 akun yang sudah sempat disatroni oleh warganet ini langsung ditutup menjadi akun privat.
Tribunnews.com juga masih berupaya belum mendapat konfirmasi dari Rio Motret atau Safa Attamimi yang mulai menjadi terduga dalam polemik tersebut.
7 Finalis Miss Universe Indonesia Bakal Diperiksa Polisi
Penyidik Polda Metro Jaya akan memeriksa tujuh orang finalis Miss Universe Indonesia 2023 soal kasus pelecehan seksual yakni foto tanpa busana saat pemeriksaan tubuh atau body checking.
Awalnya, korban pelecehan seksual hanya tiga orang yakni berinisial ELI, CSM, dan C. Namun, hingga kini jumlahnya berkembang menjadi tujuh orang.
Baca juga: Rio Motret Ungkap Alasan Dirinya Dituding Terlibat Kasus Body Check Tanpa Busana Miss Universe 2023
"Ada 7 yakni CSI, CSM, NK, PRJ, MFR, ELI, DPR. Di mana 7 orang ini sesuai dengan apa yang diklarifikasikan oleh kuasa hukum atau pelapor ini merupakan bagian daripada para finalis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Trunoyudo mengatakan, tujuh orang saksi bakal diperiksa secara bertahap mulai pekan depan, karena ada saksi berasal dari beberapa daerah.
"Tentu kita akan berkoordinasi dengan pelapor, Ibu Melissa. Tahap berikutnya adalah minggu depan kita lakukan klarifikasi tersebut," ungkapnya.
Finalis Miss Indonesia Body Checking Tanpa Busana di Depan 3 Pria
Polisi menyebut pengecekan badan atau body checking tanpa busana untuk difoto bagi para finalis Miss Universe Indonesia 2023 tidak dilakukan oleh orang yang mempunyai kapasitas.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi juga mengatakan lokasinya juga terbuka dan dalam kondisi paksaan saat itu.
"Tempat nya juga sedikit terbuka, kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya kemudian difoto dan sebagainya. Bukan oleh ahli medis melainkan orang-orang yang berkapasitas," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Selain itu, lanjut Hengki, proses tersebut juga disaksikan oleh 3 orang pria dan saksi lainnya yang ada di lokasi.
"Menurut keterangan pelapor di sana ada 3 orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita sekitar beberapa saksi yang lain," tuturnya.
(Tribunnews.com/M. Alivio/Bayu Indra P/Abdi Ryanda Shakti/Anita K Wardhani)